Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi servis motor
ilustrasi servis motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Busi perlu dicek secara rutin untuk menjaga pembakaran optimal dan responsifitas mesin.

  • Rantai dan gear harus dilumasi dan dicek kekencangannya setiap 500-700 km untuk menjaga tarikan motor.

  • Kampas rem, filter udara, dan aki juga wajib dicek secara berkala agar motor tetap irit, awet, dan aman dikendarai.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Motor sudah jadi teman setia dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari berangkat kerja, kuliah, sampai sekadar jalan sore. Namun, sering kali, perawatan motor masih dianggap sepele dan hanya fokus pada hal-hal besar seperti oli mesin atau ban. Padahal, ada beberapa komponen kecil yang justru memegang peranan penting untuk menjaga performa motor tetap prima. Kalau komponen ini diabaikan, efeknya bisa merembet ke kerusakan lain yang lebih mahal biayanya.

Banyak orang baru sadar saat motor sudah rewel atau mogok di jalan. Padahal, kalau dicek secara rutin, masalah semacam itu bisa dicegah sejak awal. Artikel ini bakal membahas lima komponen motor yang sering diabaikan, tapi sebetulnya wajib banget dicek secara berkala. Gak cuma demi keamanan, tapi juga supaya motor tetap awet, irit, dan nyaman dikendarai.

1. Busi

ilustrasi busi motor (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)

Busi sering dianggap remeh karena ukurannya kecil, padahal fungsinya sangat vital untuk proses pembakaran di mesin. Jika kondisi busi kotor, aus, atau jarak elektroda sudah gak sesuai, pembakaran jadi gak sempurna. Akibatnya, motor terasa berat, boros bahan bakar, bahkan bisa susah hidup. Sayangnya, banyak pemilik motor baru sadar setelah motor tiba-tiba mogok di tengah jalan.

Pengecekan busi sebenarnya sederhana dan gak memakan banyak waktu. Membersihkan busi dari kerak karbon atau mengganti busi setiap 8.000–12.000 km adalah langkah pencegahan yang efektif. Dengan busi yang sehat, percikan api tetap stabil sehingga mesin lebih responsif. Jangan sampai karena mengabaikan komponen kecil ini, performa motor jadi turun drastis.

2. Rantai dan gear

ilustrasi rantai motor (pexels.com/Magda Ehlers)

Rantai dan gear sering dilupakan karena dianggap masih aman selama motor bisa jalan. Padahal, rantai yang terlalu kendor atau gear yang aus bisa menimbulkan suara berisik, getaran, bahkan memengaruhi tarikan motor. Jika dibiarkan, rantai bisa lompat dari gear dan sangat berbahaya saat motor sedang melaju kencang. Kondisi ini jelas bisa membahayakan pengendara.

Perawatan rantai dan gear cukup dengan pelumasan rutin setiap 500–700 km, serta pengecekan kekencangan rantai. Kalau sudah terlihat aus atau bergerigi tajam, segera lakukan penggantian. Dengan kondisi rantai dan gear yang prima, tenaga motor lebih maksimal tersalurkan dan perjalanan jadi lebih nyaman. Jadi jangan remehkan komponen penggerak utama ini.

3. Kampas rem

ilustrasi starter motor (pexels.com/Michelle Leman)

Rem jelas jadi faktor keselamatan utama, tapi kampas rem justru sering diabaikan. Banyak orang baru sadar saat rem sudah gak pakem atau terdengar bunyi berdecit. Padahal, kampas rem yang aus bisa sangat berbahaya karena jarak pengereman jadi lebih panjang. Jika dibiarkan, bukan cuma kampas yang rusak, tapi juga bisa merusak piringan cakram.

Kampas rem sebaiknya dicek setiap beberapa ribu kilometer, terutama kalau motor sering dipakai di jalanan macet. Tanda-tanda kampas menipis biasanya terasa dari tuas rem yang makin dalam atau suara gesekan keras. Mengganti kampas tepat waktu membuat pengereman tetap optimal dan melindungi komponen lain dari kerusakan. Keselamatan jelas jauh lebih penting daripada menunda perawatan rem.

4. Filter udara

ilustrasi filter udara motor (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)

Filter udara berfungsi menyaring kotoran agar gak masuk ke ruang bakar. Kalau filter terlalu kotor, suplai udara ke mesin jadi terhambat. Efeknya, motor terasa loyo, boros bahan bakar, bahkan bisa cepat panas. Sayangnya, banyak yang jarang memperhatikan kondisi filter karena posisinya tertutup dan gak terlihat langsung.

Membersihkan filter udara bisa dilakukan setiap 4.000 km, atau lebih cepat kalau sering melewati jalan berdebu. Jika filter sudah terlalu kotor atau rusak, sebaiknya langsung diganti agar aliran udara tetap lancar. Mesin akan bekerja lebih optimal dengan campuran udara dan bahan bakar yang seimbang. Jadi, filter udara bersih itu kunci penting agar motor tetap irit dan bertenaga.

5. Aki

ilustrasi aki sepeda motor (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)

Aki jadi sumber kelistrikan motor, mulai dari starter, lampu, sampai klakson. Namun, kondisi aki sering luput dari perhatian sampai motor susah distarter atau lampu terlihat redup. Kalau tegangan aki turun drastis, motor bisa mati total dan merepotkan di jalan. Perawatan aki yang baik bisa memperpanjang usia pakai motor secara keseluruhan.

Cek kondisi aki secara rutin, termasuk level air aki jika masih menggunakan aki basah. Untuk aki kering, pastikan tegangan stabil dan tidak ada tanda-tanda korslet. Mengganti aki sesuai usia pakai, biasanya 2–3 tahun, bisa mencegah masalah mendadak. Dengan aki yang sehat, semua sistem kelistrikan bekerja maksimal tanpa gangguan.

Merawat motor bukan cuma soal ganti oli atau isi bensin, tapi juga memperhatikan komponen kecil yang sering terabaikan. Busi, rantai dan gear, kampas rem, filter udara, serta aki adalah lima komponen penting yang wajib dicek rutin. Jika dirawat dengan baik, motor bisa tetap awet, irit, dan nyaman dipakai.

Jangan tunggu sampai motor mogok atau bermasalah di jalan baru melakukan perawatan. Lebih baik melakukan pengecekan berkala supaya terhindar dari kerugian yang lebih besar. Dengan begitu, motor tetap prima dan perjalanan selalu aman serta menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian