Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda CVT Belt Motor Matic Sudah Harus Diganti

Ilustrasi cvt motor (wahanahonda.com)
Ilustrasi cvt motor (wahanahonda.com)
Intinya sih...
  • Tarikan motor jadi lemot karena CVT belt aus, mengakibatkan performa menurun dan boros bahan bakar.
  • Suara aneh dari box CVT bisa jadi tanda belt mulai retak atau kendur, perlu pengecekan sebelum putus di jalan.
  • Getaran lebih kuat saat motor berjalan menandakan CVT belt sudah tidak bisa bekerja mulus menyalurkan tenaga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi kamu pengguna motor matic, pasti tahu betul kalau kenyamanan berkendara itu sangat bergantung pada kondisi komponen di dalam box CVT. Salah satu part yang paling vital adalah CVT belt, karet penghubung yang menyalurkan tenaga mesin ke roda belakang. Kalau part ini bermasalah, tarikan motor bisa langsung terasa berat, boros bensin, bahkan berisiko putus mendadak saat dipakai.

Masalahnya, banyak orang sering menyepelekan kondisi CVT belt. Padahal, komponen ini punya umur pakai yang terbatas dan harus diganti secara berkala. Kalau kamu belum pernah periksa CVT belt atau merasa motor mulai tidak enak dipakai, mungkin sudah waktunya waspada. Berikut lima tanda paling umum bahwa CVT belt motormu harus segera diganti.

1. Tarikan motor jadi lemot

ilustrasi motor mogok (unsplash.com/John Canelis)
ilustrasi motor mogok (unsplash.com/John Canelis)

Tanda pertama yang paling gampang dirasakan adalah tarikan motor yang jadi terasa berat atau lemot. Biasanya, saat gas ditarik, motor tidak langsung melaju responsif seperti biasanya. Ini karena permukaan CVT belt sudah aus dan tidak lagi mencengkeram dengan baik. Kalau dibiarkan, bukan cuma performa yang menurun, tapi juga bisa bikin boros bahan bakar karena mesin bekerja lebih keras.

2. Muncul suara aneh dari box CVT

ilustrasi proses servis CVT motor matic di bengkel Honda (dok. Wahana Honda)
ilustrasi proses servis CVT motor matic di bengkel Honda (dok. Wahana Honda)

Kalau kamu mendengar suara berisik atau gemeretak dari area box CVT, jangan anggap enteng. Suara ini bisa jadi pertanda CVT belt mulai retak, kendur, atau bahkan sudah terkelupas. Suara berisik biasanya muncul saat motor dipakai di kecepatan rendah maupun tinggi. Jika sudah sampai tahap ini, lebih baik segera lakukan pengecekan sebelum belt benar-benar putus di jalan.

3. Getaran terasa lebih kuat

Ilustrai membersihkan CVT motor (suzuki.co.id)
Ilustrai membersihkan CVT motor (suzuki.co.id)

CVT belt yang aus juga bisa bikin motor terasa bergetar tidak normal. Saat mulai jalan dari posisi diam, biasanya ada sensasi getaran lebih kuat di bagian bodi. Hal ini terjadi karena belt sudah tidak bisa bekerja mulus menyalurkan tenaga. Getaran yang berlebihan bukan hanya bikin tidak nyaman, tapi juga bisa memengaruhi komponen lain di dalam box CVT, seperti roller dan kampas kopling.

4. Jarak tempuh sudah tinggi

potret speedometer Kawasaki Ninja ZX-25R (kawasaki-motor.co.id)
potret speedometer Kawasaki Ninja ZX-25R (kawasaki-motor.co.id)

Selain tanda-tanda fisik, kamu juga bisa memperhatikan jarak tempuh motor. Umumnya, pabrikan merekomendasikan penggantian CVT belt setiap 20.000–25.000 km. Kalau motormu sudah melewati angka ini, meskipun belum muncul gejala parah, ada baiknya mengganti belt untuk mencegah kerusakan mendadak. Ingat, lebih baik mencegah daripada harus mendorong motor di tengah jalan.

5. Ada retakan atau permukaan aus

Ilustrai membersihkan CVT motor (deltalube.com)
Ilustrai membersihkan CVT motor (deltalube.com)

Kalau kamu sempat membuka box CVT dan melihat kondisi belt secara langsung, perhatikan dengan detail. Bila terlihat retakan, permukaan sudah tipis, atau ada bagian yang mengelupas, itu tanda jelas belt harus segera diganti. Jangan tunggu sampai putus, karena risikonya bisa jauh lebih merepotkan dan mahal untuk diperbaiki.

Menjaga kondisi CVT belt itu ibarat menjaga napas motor matic. Kalau sehat, motor akan mulus, irit, dan nyaman dipakai ke mana saja. Tapi kalau sudah aus, efeknya bisa bikin ribet dan mengganggu aktivitas harianmu. Jadi, jangan malas untuk rutin cek kondisi CVT belt dan segera ganti kalau sudah menunjukkan tanda-tanda di atas. Dengan begitu, tongkronganmu tetap jalan terus, tanpa drama mogok di tengah jalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Ganjil Genap Jakarta: Jalur, Jam, Peta, dan Aturannya

10 Sep 2025, 15:45 WIBAutomotive