ilustrasi sekring tabung (carpyscaferacers.com)
Terlepas dari perannya yang vital, sekring motor juga sering mengalami kerusakan. Pada beberapa kondisi, sekring motor menjadi lebih mudah rusak atau putus. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan sistem kelistrikan.
1. Arus listrik berlebih (overload)
Sekring akan putus jika arus listrik yang mengalir melebihi kapasitas yang bisa ditanggungnya. Hal ini sering terjadi saat ada tambahan aksesori yang melebihi kapasitas daya motor. Selain itu, bisa pula tejadi saat ada komponen kelistrikan lainnya menarik arus lebih dari batas aman.
2. Korsleting listrik (short circuit)
Korsleting terjadi ketika ada hubungan langsung antara kabel positif dan negatif atau kabel yang terkelupas mengenai bagian logam motor. Ini menyebabkan arus mengalir tidak terkendali sehingga memaksa sekring putus guna melindungi sistem kelistrikan dari kerusakan.
3. Kualitas sekring yang buruk
Sekring dengan kualitas rendah atau palsu sering kali tidak bisa bertahan lama. Hal ini menjadi salah satu alasan sekring lebih mudah putus meskipun arus listriknya tidak tinggi. Oleh sebab itu, penting memilih sekring berkualitas sehingg lebih awet dan tahan lama.
4. Pemasangan Aksesoris yang tidak sesuai
Jika kamu menambahkan aksesori atau perangkat tambahan seperti lampu atau klakson dengan daya yang lebih besar dari kapasitas sistem kelistrikan motor, sekring bisa cepat putus. Untuk itu, selalu pastikan aksesori terpasang sesuai dengan daya yang diperbolehkan, ya.
5. Sekring yang tidak sesuai dengan spesifikasi
Penggunaan sekring yang kapasitasnya tidak sesuai dengan kebutuhan arus listrik motor bisa menyebabkan sekring cepat putus. Sekring yang terlalu kecil akan putus jika ada lonjakan arus
Itulah beberapa penjelasan terkait sekring motor. Dengan mengetahui apa itu sekring motor dan cara kerjanya, kamu dapat lebih peka terhadap kondisi sistem kelistrikan motor kesayanganmu.