Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi rem motor  (wahanahonda.com)
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Intinya sih...

  • Cara kerja pengereman yang memengaruhi jarak berhenti

  • Contoh skenario di jalan hujan

  • Edukasi untuk pemula agar berkendara lebih aman

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak pengendara motor merasa gugup ketika harus berkendara di tengah hujan. Jalan yang licin, jarak pandang berkurang, serta potensi rem blong atau tergelincir membuat keselamatan menjadi prioritas utama. Di sisi lain, teknologi pengereman pada motor terus berkembang, salah satunya Anti-lock Braking System (ABS) yang kini semakin banyak digunakan di Indonesia.

Namun, masih banyak yang belum benar-benar memahami perbedaan jarak pengereman antara motor berteknologi ABS dan non-ABS, terutama di jalan basah. Apakah ABS benar-benar lebih efektif? Atau justru keduanya memiliki karakteristik berbeda tergantung kondisi pengendara dan permukaan jalan?

1. Cara kerja pengereman yang memengaruhi jarak berhenti

Mengetes akselerasi Honda ADV 160 (Dok. AHM)

Motor ABS dan non-ABS memiliki prinsip kerja yang berbeda dalam mengatur tekanan rem. Pada motor non-ABS, ketika tuas rem ditekan keras, tekanan hidrolik akan langsung menjepit cakram hingga roda bisa terkunci. Jika terjadi penguncian roda, motor kehilangan traksi dan jarak pengereman justru bisa menjadi lebih panjang. Di jalan basah, risiko slip semakin besar karena koefisien gesek ban dan aspal menurun.

Sebaliknya, ABS bekerja dengan sensor yang membaca kecepatan putaran roda. Jika sistem mendeteksi roda hampir terkunci, modul ABS akan mengatur tekanan rem secara cepat dan berulang—biasanya puluhan kali per detik. Tujuannya bukan membuat motor berhenti secepat mungkin, tetapi menjaga roda tetap berputar agar traksi tidak hilang. Dalam kondisi basah, ABS memberi pengendara kontrol dan stabilitas, sehingga jarak pengereman cenderung lebih konsisten dan aman.

2. Contoh skenario di jalan hujan

Honda ADV 160 enteng diajak manuver (Dok. AHM)

Bayangkan dua motor melaju dengan kecepatan 60 km/jam di jalan yang baru diguyur hujan. Pengendara non-ABS melakukan panic braking karena ada mobil berhenti mendadak di depan. Jika ban kurang baik atau tekanan rem terlalu agresif, roda bisa mengunci dan motor tergelincir. Akibatnya, meski rem terasa sangat pakem, jarak berhenti bisa mencapai 35–45 meter.

Pada motor ABS, ketika pengendara menekan rem kuat, sistem akan langsung mengontrol tekanan agar ban tetap mencengkeram permukaan jalan. Meski sensasinya terasa seperti rem “berdenyut” dan tidak sekuat non-ABS, motor lebih mudah dikendalikan dan umumnya mampu berhenti dalam jarak 28–38 meter. Yang terpenting, pengendara masih dapat mengarahkan motor untuk menghindari rintangan, sesuatu yang sulit dilakukan ketika roda sudah terkunci.

3. Edukasi untuk pemula agar berkendara lebih aman

Posisi berkendara Honda ADV 160 lebih rendah dari ADV 150 (Dok. AHM)

Bagi pengendara baru, memahami karakteristik pengereman adalah hal penting. Mereka yang menggunakan motor non-ABS perlu belajar menekan rem secara bertahap dan terkontrol, bukan langsung menarik tuas sekuat mungkin. Teknik kombinasi rem depan dan belakang juga wajib dipelajari agar distribusi pengereman lebih seimbang.

Sementara untuk pengguna ABS, latihan tetap dibutuhkan karena sistem ini bukan jaminan motor akan berhenti lebih pendek di semua kondisi. Pengendara harus tetap menjaga jarak aman, menurunkan kecepatan saat hujan, serta memastikan ban dalam kondisi baik. Ban botak, tekanan udara salah, atau kualitas kompon buruk tetap dapat memperpanjang jarak pengereman, meskipun menggunakan ABS.

Pada akhirnya, ABS menawarkan keunggulan stabilitas dan kontrol saat kondisi darurat, terutama di jalan basah. Namun, teknologi ini tetap harus diimbangi dengan perilaku berkendara aman, perawatan rutin, dan pemahaman teknik pengereman yang benar. Motor apa pun yang digunakan, keselamatan tetap bergantung pada pengendara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team