Banyak pengendara motor merasa gugup ketika harus berkendara di tengah hujan. Jalan yang licin, jarak pandang berkurang, serta potensi rem blong atau tergelincir membuat keselamatan menjadi prioritas utama. Di sisi lain, teknologi pengereman pada motor terus berkembang, salah satunya Anti-lock Braking System (ABS) yang kini semakin banyak digunakan di Indonesia.
Namun, masih banyak yang belum benar-benar memahami perbedaan jarak pengereman antara motor berteknologi ABS dan non-ABS, terutama di jalan basah. Apakah ABS benar-benar lebih efektif? Atau justru keduanya memiliki karakteristik berbeda tergantung kondisi pengendara dan permukaan jalan?
