Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ban motor baru (instagram.com/gallerybanpalembang)

Ban motor didesain dengan pola tapak khusus untuk memberikan traksi optimal, membuang air dengan efektif, serta menjaga stabilitas saat berkendara. Jika dipasang terbalik, fungsi-fungsi ini bisa terganggu dan berpotensi menimbulkan berbagai risiko yang membahayakan.

Banyak orang berpikir bahwa selama ban masih dalam kondisi bagus, arah pemasangan tidak terlalu berpengaruh. Namun, faktanya, pemasangan yang keliru dapat menyebabkan masalah, mulai dari kehilangan daya cengkeram hingga meningkatkan risiko kecelakaan.

1. Daya cengkeram berkurang

ilustrasi mengendarai motor matic ban besar (unsplash.com/Vanessa Sasot)

Pola tapak ban motor dirancang untuk mencengkeram permukaan jalan dengan baik, baik dalam kondisi kering maupun basah. Saat ban dipasang terbalik, pola tapaknya tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, sehingga daya cengkeram terhadap aspal berkurang. Akibatnya, motor lebih mudah tergelincir, terutama saat melakukan pengereman atau berbelok tajam.

Dalam kondisi jalan basah, daya cengkeram yang berkurang ini menjadi lebih berbahaya. Ban yang seharusnya membuang air justru bisa menyebabkan aquaplaning, yaitu kondisi di mana ban kehilangan kontak dengan aspal karena lapisan air yang menumpuk di bawahnya. Hal ini bisa membuat motor sulit dikendalikan dan meningkatkan risiko kecelakaan.

2. Pengereman tidak maksimal

Editorial Team

EditorAgsa Tian

Tonton lebih seru di