Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Risiko jika Nekat Menerjang Banjir Menggunakan Motor, Bahaya!

ilustrasi naik motor saat banjir (unsplash.com/@dibakar16roy)
ilustrasi naik motor saat banjir (unsplash.com/@dibakar16roy)
Intinya sih...
  • Risiko mesin mogok akibat air masuk ke dalam mesin melalui filter udara atau knalpot, berpotensi merusak bagian piston dan kondisi mesin mati total.
  • Kerusakan pada sistem kelistrikan seperti ECU, kabel listrik, dan aki bisa mengalami korsleting atau terbakar jika terkena air banjir.
  • Kampas rem bisa terkontaminasi lumpur sehingga membuat sistem pengereman kurang responsif, meningkatkan risiko kecelakaan di jalan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengendarai motor pada saat banjir kerap kali dianggap sebagai solusi yang praktis agar bisa segera melanjutkan perjalanan dan tidak menunggu terlalu lama. Namun, nyatanya tindakan yang satu ini bisa membawa risiko serius bagi pengendara atau keamanan dari kendaraan itu sendiri, sehingga tidak boleh disepelekan.

Air banjir ternyata bukan hanya berpotensi menimbulkan bahaya bagi mesin motor, namun juga bisa mengancam keselamatan dari para pengendara. Jika tidak berhati-hati, maka motor bukan hanya dapat mengalami kerusakan serius, namun juga bisa menimbulkan kecelakaan di jalan. Berikut ini merupakan bahaya yang dapat timbul apabila kamu nekat menerjang banjir menggunakan motor.

1. Risiko mesin yang mengalami mogok

ilustrasi naik motor saat banjir (unsplash.com/@dibakar16roy)
ilustrasi naik motor saat banjir (unsplash.com/@dibakar16roy)

Salah satu bahaya utama apabila kamu nekat menerjang banjir adalah risiko air yang masuk ke dalam mesin melalui filter udara atau knalpot. Jika air bisa mencapai ruang bakar, maka motor akan lebih rentan mengalami risiko water hammer, sehingga berpotensi merusak bagian piston dan juga menimbulkan kondisi mesin yang mati total.

Air yang masuk ke dalam sistem pengapian ternyata bisa berpotensi mengganggu percikan api yang terdapat di dalam busi, sehingga membuat kondisi mesin pun jadi tidak bisa menyala secara optimal. Jika hal ini terus terjadi, maka motor harus dikeringkan dan diperbaiki terlebih dahulu sebelum nantinya bisa digunakan kembali dengan aman.

2. Kerusakan pada sistem kelistrikan

ilustrasi naik motor saat banjir (unsplash.com/@aldwardcv31)
ilustrasi naik motor saat banjir (unsplash.com/@aldwardcv31)

Motor memiliki beberapa komponen kelistrikan yang rentan sekali terhadap air, seperti Electronic Control Unit (ECU), kabel-kabel listrik, hingga aki. Jika air banjir tersebut mencapai bagian ini, maka akan rentan mengalami korsleting, sehingga membuat motor jadi mati mendadak atau bahkan terbakar dalam kasus yang lebih ekstrem.

Jika konektor listrik terkena air dan tidak segera dikeringkan, maka hal itu akan menimbulkan terjadinya karat yang bisa mengurangi fungsi komponen tersebut. Akibat dari hal ini akan membuat motor jadi rentan mengalami gangguan pada starter, lampu, hingga sistem injeksi pada bahan bakar.

3. Kampas rem yang tidak berfungsi dengan optimal

ilustrasi naik motor saat banjir (unsplash.com/@aldwardcv31)
ilustrasi naik motor saat banjir (unsplash.com/@aldwardcv31)

Pada saat motor menerjang banjir, maka air dan lumpur bisa berpotensi masuk ke bagian sistem pengereman, terutama jika motormu menggunakan rem cakram, Hal ini dapat menimbulkan rem menjadi lebih licin, sehingga kehilangan daya cengkram dan memperbesar risiko kecelakaan pada saat berada di jalanan.

Jika rem sudah terlanjur terkontaminasi oleh lumpur, maka kotoran tersebut akan rentan menumpuk diantara kampas dan juga cakramnya, sehingga membuat sistem pengereman yang dimiliki menjadi kurang responsif. Untuk menghindari situasi seperti ini, maka rem harus segera dibersihkan dan dikeringkan pada saat berhasil melewati banjir.

4. Risiko terjatuh atau terseret arus

ilustrasi naik motor saat banjir (unsplash.com/@aldwardcv31)
ilustrasi naik motor saat banjir (unsplash.com/@aldwardcv31)

Bukan hanya dapat berpotensi merusak motor, namun jika kamu nekat menerjang banjir, maka bisa membahayakan pengendara karena risiko tergelincir atau terseret arus air. Kondisi jalan yang tertutup air ternyata bisa menyulitkan pengendara untuk melihat keberadaan lubang atau rintangan yang tersembunyi, sehingga sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Jika arus air yang ada cukup kuat, maka motor bisa saja kehilangan keseimbangan dan rentan terjatuh, sehingga membuat pengendara mengalami kondisi cidera. Pada situasi yang lebih ekstrem, justru bisa membuat pengendara terbawa arus apabila tidak segera menyelamatkan diri, sehingga hal inilah yang sangat berbahaya untuk keselamatan.

Menerjang banjir dengan motor bukanlah keputusan yang bijak, apalagi jika ketinggiannya cukup ekstrem. Hal ini karena berbagai risiko kecelakaan hingga kerusakan pada mesin motor bisa saja terjadi, sehingga akan sangat membahayakan nyawa. Pilihan terbaik adalah mencari jalur alternatif atau menunggu hingga banjir surut!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ariel J
EditorAriel J
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Jaecoo J5 EV Premium vs Toyota Veloz Hybrid: Mana Paling Efisien?

01 Des 2025, 13:11 WIBAutomotive