Ilustrasi montir melakukan tindakan turun mesin motor (unsplash.com/Kumpan Electric)
Turun mesin dapat dilakukan jika terdapat tanda atau gejala yang muncul dari motormu. Berikut adalah gejala yang bisa jadi penanda kapan turun mesin motor dapat dilakukan:
- Saat motor jadi lebih susah di-starter saat pagi hari
Motor yang sulit di-starter saat pagi memang wajar, hal ini karena mesin masih ‘dingin’ sehingga butuh waktu untuk mesin motor dapat menyala. Namun jika motor susah dihidupkan meski sudah di-starter beberapa kali, ini bisa jadi tanda bahwa motormu harus segera dilakukan turun mesin atau overhaul.
- Oli mesin seringkali gampang habis
Karena fungsinya sebagai pelumas pada mesin, sehingga motor yang oli mesinnya tak mencukupi volume yang dianjurkan akan mengakibatkan kerusakan karena adanya gesekan yang terhindarkan akibat kurangnya pelumas. Hal ini dapat menimbulkan kebocoran pada oli dan selanjutnya akan berdampak fatal pada mesin.
- Motor menjadi kurang bertenaga atau ‘ngempos’
Kamu bisa melihat apakah motormu kurang bertenaga adalah saat motor menanggung beban yang cukup berat atau saat berkendara di medan yang menanjak. Jika hal ini terjadi, maka sudah merupakan pertanda motormu harus segera diserahkan ke bengkel untuk turun mesin.
- Keluar asap putih dari knalpot motor
Jika motor yang kamu gunakan menggunakan mesin 2 tak, mengeluarkan asap putih dari knalpot adalah hal wajar karena hasil dari oli samping. Namun jika motor yang kamu gunakan merupakan motor bermesin 4 tak dan mengeluarkan asap putih dari knalpot, maka harus segera turun mesin karena kemungkinan terdapat permasalahan pada piston atau silinder mesin.
- Mesin mengeluarkan suara yang berisik
Suara berisik yang dimaksud adalah suara seperti getaran plat besi atau suara seperti dari rantai, karena hal ini menandakan ada komponen yang sudah tak layak pakai dan harus segera diganti.