Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tips Beli Motor Listrik Bekas
ilustrasi motor listrik (unsplash.com/Ather Energy)

Intinya sih...

  • Periksa kondisi baterai dengan teliti, termasuk usia, jarak tempuh, dan apakah pernah terendam air.

  • Cek motor penggerak dan controller untuk memastikan akselerasi dan suara motor dalam kondisi baik.

  • Pastikan sistem kelistrikan dan charger berfungsi dengan baik serta teliti kondisi fisik dan kaki-kaki motor.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Motor listrik semakin populer karena dinilai hemat energi dan ramah lingkungan. Sayangnya, harga barunya masih terbilang tinggi. Nah, jika kamu ingin menghemat, membeli motor listrik bekas bisa jadi pilihan menarik.

Kendati demikian, pastikan untuk mengikuti tips beli motor listrik bekas berikut ini supaya tidak menyesal kemudian hari. Tips ini bisa jadi panduan untukmu yang ingin memiliki motor listrik untuk pertama kali.

1. Periksa kondisi baterai dengan teliti

Hal paling krusial dari motor listrik adalah baterai. Pasalnya, kondisi baterai akan sangat menentukan performa kendaraanmu. Untuk itu, saat melihat unit bekas, ajak penjual melakukan tes jalan dan rasakan apakah jarak tempuhnya masih mendekati klaim pabrikan atau justru turun drastis. Penurunan ini sering kali menandakan kapasitas baterai sudah menyusut.

Selain itu, penting juga untuk menanyakan usia baterai, seberapa sering diisi ulang, serta apakah motor pernah terendam air. Jika dari hasil pengecekan terlihat baterai sudah mulai lemah, kamu punya dua opsi, menawar harga lebih rendah atau menyiapkan dana tambahan untuk mengganti baterai baru.

2. Cek motor penggerak dan controller

ilustrasi motor listrik (unsplash.com/Kumpan Electric)

Setelah baterai, komponen berikutnya yang perlu kamu cek adalah motor penggerak dan controller. Dua komponen ini bekerja sama untuk memberikan tenaga dan akselerasi pada motor.

Kamu bisa mengetesnya dengan mencoba akselerasi dari kecepatan rendah ke tinggi. Perhatikan respons throttle, ya, apakah halus atau ada jeda yang mengganggu. Dengarkan juga suara motor saat melaju. Jika terdengar halus, itu pertanda baik, tapi kalau ada suara kasar, getaran aneh, atau bau terbakar, bisa jadi ada kerusakan di dalam.

3. Pastikan sistem kelistrikan dan charger berfungsi

Selain itu, motor listrik juga sangat bergantung pada sistem kelistrikan yang stabil. Oleh karenanya, kamu perlu memeriksa semua fiturnya satu per satu. Langkahnya, nyalakan lampu utama, coba sein, klakson, dan lihat apakah panel indikator berfungsi normal. Setelah itu, periksa charger bawaannya karena charger asli biasanya lebih aman.

Jika charger rusak atau bukan bawaan pabrik, risiko kerusakan baterai akan lebih tinggi. Sebaiknya nyalakan motor dalam waktu agak lama untuk memastikan tidak ada gangguan pada sistem kelistrikan. Motor yang stabil akan tetap menyala tanpa gejala drop daya.

4. Teliti kondisi fisik dan kaki-kaki

Walau bukan motor konvensional, motor listrik tetap membutuhkan struktur fisik yang kuat. Jadi, saat membeli, coba lihat kondisi rangka dan bodi motor secara menyeluruh. Pastikan tidak ada bekas retakan, penyok, atau sambungan yang mencurigakan akibat benturan keras.

Setelah itu, lanjutkan dengan mengecek ban, apakah masih tebal atau justru sudah botak dan periksa suspensi dengan menekan motor. Jika kembali perlahan dan stabil, suspensi masih dalam kondisi baik.

Jangan lupa juga periksa bagian bawah motor. Karat atau korosi pada komponen logam sering kali menjadi tanda bahwa kendaraan pernah terendam air. Kerusakan seperti ini tidak boleh disepelekan karena bisa berpengaruh pada keawetan jangka panjang.

5. Tanyakan jarak tempuh dan riwayat servis

ilustrasi baterai motor listrik (unsplash/kumpan electric)

Nah, penting juga mengetahui seberapa jauh motor sudah digunakan. Hal itu dapat membantumu memperkirakan kondisi sebenarnya. Motor yang sering dipakai menempuh jarak jauh atau rute menanjak biasanya mengalami penurunan performa lebih cepat. Tanyakan juga bagaimana motor digunakan sebelumnya, apakah harian jarak dekat, atau untuk perjalanan jauh.

Selain itu, lebih baik lagi jika penjual memiliki catatan servis. Dari situ kamu bisa melihat apakah motor dirawat secara rutin, termasuk pengecekan baterai, penggantian suku cadang, dan perawatan lainnya. Motor listrik yang rajin dirawat umumnya lebih awet dan minim masalah.

6. Cek kelengkapan dokumen

Jangan tergiur harga murah tanpa memeriksa dokumen. Pastikan STNK dan BPKB lengkap serta sesuai identitas penjual. Cocokkan juga nomor rangka dan nomor mesin dengan yang tertera di surat kendaraan, ya. Hal ini penting untuk memastikan motor tersebut bukan hasil curian atau bermasalah secara hukum.

Kalau kamu menemukan kejanggalan, sebaiknya urungkan niat membeli. Dokumen lengkap akan melindungimu dari masalah administratif di kemudian hari.

7. Pertimbangkan suku cadang dan layanan purna jual

Motor listrik tidak seperti motor konvensional yang suku cadangnya mudah ditemukan di mana-mana. Karena itu, sebelum membeli, pastikan merek motor yang kamu incar memiliki jaringan bengkel dan service center resmi di daerahmu.

Cek juga apakah baterai dan komponen kelistrikan mudah didapat. Dengan layanan purna jual yang jelas, kamu akan lebih tenang dalam merawat motor. Kalau sebaliknya, perawatan bisa jadi rumit dan mahal.

8. Sesuaikan dengan lingkungan dan gaya pemakaian

ilustrasi motor listrik (unsplash/safari cheung)

Selain kondisi motor, kamu juga perlu mempertimbangkan lingkungan tempat tinggal dan rute harianmu. Jika banyak tanjakan, pilih motor dengan daya motor yang lebih besar agar tidak cepat kelelahan. Periksa juga apakah ada stasiun pengisian atau swap baterai di sekitar lokasi aktivitasmu.

Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir saat baterai mendadak habis. Faktor ini sering kali diabaikan, padahal sangat berpengaruh terhadap kenyamanan pemakaian sehari-hari.

9. Riset harga pasar dan negosiasi

Sebelum sepakat membeli, cari tahu harga pasaran motor listrik bekas dengan model dan tahun yang sama. Informasi ini akan membantumu menilai apakah harga yang ditawarkan wajar atau terlalu tinggi. Gunakan hasil pengecekan baterai, fisik, dan kelistrikan sebagai dasar untuk menawar harga.

Kalau ada komponen yang butuh perbaikan, kamu punya alasan kuat untuk menawar lebih rendah. Jangan terburu-buru mengambil keputusan. Kalau bisa sedikit sabar, kamu bisa mendapatkan harga yang jauh lebih menguntungkan.

10. Lakukan tes jalan sebelum membayar

Langkah terakhir ini tidak boleh dilewatkan. Tes ride akan memberi gambaran nyata bagaimana kondisi motor secara keseluruhan. Cobalah di berbagai kondisi, seperti jalan datar, tanjakan, dan turunan. Rasakan akselerasi, periksa sistem pengereman, dan pastikan tidak ada suara mencurigakan.

Motor yang nyaman dikendarai dan responsif biasanya menandakan sistemnya masih sehat. Jika ada tanda-tanda kejanggalan, lebih baik pertimbangkan ulang sebelum mengeluarkan uang.

Itulah bebearapa tips beli motor listrik bekas yang perlu kamu ketahui. Jika teliti mengikuti tips ini, motor listrik bekas yang kamu incar bisa akan sesuai dan bertenaga untuk menemani perjalanan sehari-hari.

FAQ seputar tips beli motor listrik bekas

  1. Berapa umur baterai motor listrik bekas yang masih layak pakai?
    Umumnya baterai motor listrik bisa bertahan 3—5 tahun tergantung pola pemakaian dan cara pengisian. Jika kapasitas sudah turun lebih dari 20—30 persen dari standar awal, kamu perlu menyiapkan biaya penggantian.

  2. Apa tanda motor listrik bekas pernah terendam banjir?
    Periksa adanya karat pada rangka bawah, soket kelistrikan, dan hub motor. Bau apek, kabel berjamur, atau komponen elektronik yang berkarat bisa jadi tanda motor pernah terendam air.

  3. Bagaimana cara menawar harga motor listrik bekas dengan tepat?
    Riset dulu harga pasaran model yang sama. Gunakan temuan dari pengecekan baterai, kondisi fisik, atau riwayat servis sebagai alasan negosiasi. Tawarkan harga sesuai biaya perbaikan yang mungkin diperlukan.

Editorial Team