Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • BUMN Perum akan setor dividen Rp200 miliar - Rp300 miliar mulai 2026

  • Dividen akan berdampak ganda pada perekonomian Indonesia, Erick ajukan tambahan anggaran Rp604 miliar untuk fokus perbaikan kinerja BUMN Perum

  • Daftar 10 BUMN Perum yang dimaksud Erick antara lain Perum DAMRI, Perum Bulog, dan AirNav Indonesia

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan pihaknya sedang berupaya memperbaiki kinerja 10 BUMN berstatus Perum. Targetnya, BUMN Perum bisa menyetorkan dividen sekitar Rp200 miliar sampai Rp300 miliar mulai 2026.

"Nanti Perum saya yakin ke depan ada dividen juga. Kami proyeksi mungkin dari Perum bisa 200-300, akan kasihkan ke negara juga," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (8/7/2025).

1. Beri dampak ganda pada perekonomian Indonesia

Menteri BUMN, Erick Thohir (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Adapun dividen dari BUMN dengan status perseroan terbatas (PT) dikelola oleh Danantara. Erick mengatakan, dividen yang dikelola Danantara digunakan untuk investasi. Namun, pada akhirnya investasi itu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Menurut Erick, perbaikan kinerja BUMN Perum yang akan menyumbangkan dividen, ditambah sumbangan dari hasil investasi Danantara akan memberikan dampak ganda pada perekonomian Indonesia.

"Jadi ini bisa double impact. Si Danantara dividennya dipakai untuk investasi, diharapkan oleh Bapak Presiden untuk masa depan bangsa kita, karena sumber daya alam habis. Tapi, dari BUMN masih ada, tentu sisa dana yang kami bisa berikan kepada pemerintah," ujar Erick.

2. Ajukan tambahan anggaran untuk fokus perbaikan kinerja BUMN Perum

Jajaran pimpinan Kementerian BUMN hadir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (8/7/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Demi memperbaiki kinerja BUMN Perum, Erick mengajukan anggaran Kementerian BUMN bisa mencapai Rp604 miliar untuk 2026. Erick mengajukan tambahan Rp454 miliar, dari pagu indikatif 2026 sebesar Rp150 miliar.

"Kami melihat Kementerian BUMN, memerlukan pendanaan kurang lebih Rp604 miliar," kata Erick.

Anggaran itu dirancang untuk memperkuat pengawasan atas penugasan-penugasan yang diberikan negara kepada BUMN. Dalam paparan yang ditayangkan, anggaran Rp604 itu dialokasikan untuk lima pos, yakni Rp111 miliar untuk keperluan kementerian sebagai regulator BUMN. Kedua, Rp118 miliar untuk keperluan pengawasan, ketiga Rp101 miliar sebagai pemegang saham seri A dan perbaikan kinerja BUMN Perum, keempat Rp117 miliar untuk belanja pegawai, dan kelima Rp157 miliar untuk administrasi dan operasional.

Adapun anggaran sebelumnya, yakni Rp150 miliar hanya dapat memenuhi kebutuhan belanja pegawai dan operasional minimum.

"Insya Allah, kembali kami dari Kementerian BUMN coba berupaya kinerja yang bisa kami dapatkan, baik dari pengelolaan Perum, ataupun tadi barang milik negara yang dijaga, ataupun nanti peningkatan dividen-dividen dari sisi lain," kata Erick.

3. Daftar 10 BUMN Perum

Kantor pusat Perum PERURI. (dok. PERURI)

Adapun daftar 10 BUMN Perum yang dimaksud Erick, adalah sebagai berikut:

  1. Perum DAMRI

  2. Perum Perumnas

  3. Perum Perhutani

  4. Perum Bulog

  5. Perum PERURI

  6. Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.

  7. Perum Jasa Tirta I

  8. Perum Jasa Tirta II

  9. Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI)

  10. Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.

Editorial Team