10 Negara yang Memberikan Tunjangan Pengangguran kepada Warganya

Pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan situasi yang sangat ditakuti oleh pekerja di seluruh dunia. Kehilangan pekerjaan berarti hilangnya penghasilan, yang dapat berdampak besar pada kesejahteraan individu dan keluarga. Namun, beberapa negara memiliki sistem tunjangan pengangguran yang dirancang untuk membantu warganya tetap bertahan secara finansial selama mereka mencari pekerjaan baru.
Negara-negara ini menawarkan bantuan berupa tunjangan tunai yang dihitung berdasarkan gaji sebelumnya, jumlah tanggungan, dan durasi kerja sebelum menganggur. Program ini bertujuan untuk memberikan jaring pengaman sosial bagi warganya yang terkena PHK.
Berikut adalah 10 negara yang memberikan tunjangan pengangguran kepada warganya berdasarkan data dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) 2019.
1. Luksemburg
Luksemburg memberikan tunjangan pengangguran sebesar 80 persen dari penghasilan kotor terakhir pekerja yang kehilangan pekerjaan. Jika pekerja memiliki satu atau lebih anak tanggungan, tunjangan yang diberikan meningkat menjadi 85 persen dari gaji rata-rata sebelumnya. Sistem ini bertujuan untuk menjaga kualitas hidup pengangguran selama mereka mencari pekerjaan baru.
Selain itu, tunjangan ini merupakan bagian dari asuransi pengangguran di Luksemburg. Dengan sistem ini, para pekerja memiliki perlindungan finansial yang cukup hingga mereka mendapatkan pekerjaan kembali. Hal ini membantu mencegah penurunan standar hidup akibat kehilangan pekerjaan.
2. Bulgaria
Di Bulgaria, pemerintah menyediakan tunjangan harian untuk pengangguran sebesar 60 persen dari pendapatan rata-rata yang diasuransikan selama 24 bulan sebelum kehilangan pekerjaan. Pekerja yang terkena PHK diwajibkan untuk melapor ke Kantor Ketenagakerjaan setempat dalam waktu maksimal tujuh hari setelah menganggur. Sistem ini dirancang agar pekerja segera terdaftar dan mendapatkan bantuan secepatnya.
Tunjangan ini bertujuan untuk membantu pekerja bertahan dalam masa transisi dan mengurangi dampak ekonomi akibat kehilangan pekerjaan. Selain itu, adanya bantuan ini mendorong pengangguran untuk segera mencari pekerjaan baru. Dengan demikian, tingkat pengangguran jangka panjang dapat ditekan.
3. Portugal
Pemerintah Portugal memberikan tunjangan pengangguran sebesar 65 persen dari remunerasi referensi yang dihitung berdasarkan 30 hari dalam satu bulan. Jumlah tunjangan ini dapat meningkat hingga 10 persen apabila mantan pekerja memiliki anak atau menjadi kepala rumah tangga tunggal. Hal ini bertujuan untuk memberikan dukungan tambahan bagi keluarga yang terdampak.
Dengan sistem ini, Portugal berupaya menjaga kesejahteraan warganya meskipun mereka kehilangan pekerjaan. Bantuan ini memberikan waktu yang cukup bagi pengangguran untuk mencari pekerjaan baru yang sesuai. Selain itu, adanya tunjangan ini juga dapat membantu stabilitas ekonomi nasional.
4. Swiss
Di Swiss, pengangguran dapat menerima tunjangan sebesar 70 persen dari gaji rata-rata mereka selama 6 hingga 12 bulan sebelum kehilangan pekerjaan. Jika mantan pekerja memiliki anak di bawah usia 25 tahun atau memiliki gaji bulanan yang rendah, tunjangan dapat meningkat menjadi 80 persen. Program ini memastikan bahwa pekerja tetap memiliki pendapatan yang cukup untuk bertahan.
Program ini dirancang untuk memberikan dukungan keuangan sementara kepada pengangguran. Dengan adanya tunjangan ini, mereka dapat tetap memenuhi kebutuhan hidup sambil mencari pekerjaan baru. Selain itu, tunjangan ini juga membantu mengurangi tingkat kemiskinan akibat kehilangan pekerjaan.
5. Belanda
Pekerja yang kehilangan pekerjaan di Belanda berhak menerima tunjangan pengangguran sebesar 75 persen dari gaji terakhir mereka selama dua bulan pertama. Setelah itu, jumlah tunjangan turun menjadi 70 persen dari gaji terakhir. Hal ini bertujuan agar pekerja tetap memiliki dana sementara mereka mencari pekerjaan baru.
Tunjangan ini bertujuan untuk memastikan bahwa para pengangguran tetap memiliki dana untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan sistem ini, mereka diharapkan bisa kembali bekerja dalam waktu yang tidak terlalu lama. Selain itu, sistem ini juga mendorong pengangguran untuk aktif dalam pencarian kerja.
6. Prancis
Pemerintah Prancis menawarkan tunjangan pengangguran melalui program Aide au retour a l'emploi (ARE). Besarannya dihitung berdasarkan upah acuan harian (SJR), yang bisa mencapai hingga 75 persen dari gaji sebelumnya. Program ini memberikan perlindungan finansial bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan secara tidak sukarela.
Dengan program ini, Prancis memberikan perlindungan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan. Hal ini membantu mereka tetap memiliki pendapatan sementara mencari pekerjaan baru. Selain itu, adanya tunjangan ini juga meningkatkan stabilitas sosial bagi warga negara.
7. Jerman
Jerman memiliki dua jenis tunjangan pengangguran: tunjangan pengangguran I (Arbeitslosengeld I ) dan tunjangan pengangguran II (Arbeitslosengeld II ). Arbeitslosengeld I diberikan kepada pekerja yang sudah terdaftar dalam asuransi pengangguran minimal 12 bulan dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, Arbeitslosengeld II diberikan berdasarkan uji kelayakan penerima.
Besaran tunjangan berkisar 60 persen dari gaji terakhir atau 67 persen bagi yang memiliki anak. Pemerintah juga menanggung biaya hidup sehari-hari, biaya perumahan, dan asuransi kesehatan bagi pengangguran. Hal ini memastikan bahwa pengangguran tetap memiliki standar hidup yang layak.
8. Belgia
Pemerintah Belgia memberikan tunjangan pengangguran hingga 48 bulan, dengan nilai yang terus berkurang seiring waktu. Dalam 12 bulan pertama, pasangan dengan tanggungan anak menerima tunjangan sebesar 60 persen dari gaji terakhir. Orang lajang mendapat 55 persen dan pasangan tanpa anak mendapat 40 persen.
Sistem ini memberikan kesempatan bagi pengangguran untuk mencari pekerjaan baru tanpa terlalu terbebani oleh masalah keuangan. Hal ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa warga tetap memiliki akses terhadap kebutuhan dasar mereka. Dengan adanya tunjangan ini, tingkat kesejahteraan tetap terjaga.
9. Norwegia
Di Norwegia, Administrasi Tenaga Kerja dan Kesejahteraan (NAV) bertanggung jawab atas tunjangan pengangguran. Mantan pekerja bisa mendapatkan bantuan hingga 62,4 persen dari penghasilan sebelumnya. Nominal maksimal mencapai 744.168 Krone Norwegia yang dibayarkan setiap 14 hari hingga 104 minggu.
Dengan sistem ini, Norwegia memastikan bahwa para pengangguran tetap memiliki dana untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hal ini juga memungkinkan mereka memiliki cukup waktu untuk menemukan pekerjaan yang sesuai. Selain itu, adanya tunjangan ini membantu menjaga kestabilan ekonomi nasional.
10. Spanyol
Di Spanyol, pekerja yang kehilangan pekerjaan dapat memperoleh tunjangan pengangguran tergantung pada jumlah tanggungan keluarga. Pekerja tanpa anak bisa mendapatkan tunjangan sebesar 80 persen dari batas minimum yang ditetapkan pemerintah. Sementara itu, pengangguran dengan dua anak bisa memperoleh tunjangan hingga 225 persen.
Sistem ini memberikan fleksibilitas bagi pengangguran untuk tetap bertahan secara finansial. Dengan adanya bantuan ini, mereka dapat mencari pekerjaan baru dengan lebih tenang. Selain itu, tunjangan ini juga membantu mengurangi ketimpangan ekonomi dalam masyarakat.
Tunjangan pengangguran merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang diberikan oleh pemerintah untuk membantu warganya dalam masa transisi. Dengan adanya tunjangan ini, pekerja yang kehilangan pekerjaan dapat tetap memenuhi kebutuhan hidup mereka sambil mencari pekerjaan baru.