PT Gudang Garam Tbk (GGRM), peringkat ke-258 dalam 2025 Global 500 Family Business Index, merupakan pemain kunci di sektor produk konsumen Indonesia. Didirikan pada 1958 oleh Keluarga Wonowidjojo, perusahaan spesialisasi rokok kretek ini menghasilkan pendapatan sebesar 7,82 miliar dolar AS dan mempekerjakan sekitar 28.000 karyawan. Keluarga Wonowidjojo mempertahankan lebih dari 75 persen hak suara, yang memungkinkan mereka untuk memandu strategi perusahaan secara efektif.
Kesuksesan Gudang Garam berawal dari warisan merek yang kuat dan komitmen terhadap kualitas dan kemudian menumbuhkan loyalitas pelanggan. Perusahaan ini berfokus pada diversifikasi penawaran produknya sambil tetap mengutamakan kretek yang penting untuk menghadapi tantangan dalam industri tembakau, seperti regulasi kesehatan dan persaingan. Sebagai bisnis keluarga terkemuka, Gudang Garam menyoroti peran penting perusahaan milik keluarga dalam perekonomian Indonesia.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) alias BCA yang berada di peringkat ke-266 dalam indeks merupakan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Pada 2024, BCA menghasilkan pendapatan sebesar 7,38 miliar dolar AS dan mempekerjakan sekitar 25.000 karyawan. Keluarga Hartono saat ini memegang setidaknya 50 persen hak suara dan memungkinkan mereka untuk memengaruhi keputusan penting dan menegakkan nilai-nilai bank yang berorientasi pada keluarga.
Kesuksesan BCA didorong oleh komitmennya terhadap inovasi dan layanan nasabah. Fokus keluarga pada transformasi digital telah memposisikan bank BCA sebagai pemimpin di sektor keuangan, menarik demografi yang lebih muda, dan meningkatkan keterlibatan nasabah. Strategi pertumbuhan BCA menekankan perluasan layanan digital sambil mempertahankan jaringan cabang yang kuat dan memastikan aksesibilitas bagi semua nasabah. Pendekatan ini memungkinkan BCA untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah dan tetap kompetitif di pasar yang berkembang pesat.
“Perusahaan keluarga di Indonesia, seperti Gudang Garam dan Bank Central Asia, sangat penting bagi pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia. Warisan merek mereka yang kuat, komitmen terhadap kualitas, dan layanan pelanggan yang inovatif menunjukkan bagaimana mereka dapat berkembang dalam lanskap yang kompetitif. Dengan memanfaatkan kekuatan mereka dan berfokus pada tujuan jangka panjang, bisnis ini menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada stabilitas ekonomi. Mendukung pertumbuhan bisnis keluarga akan sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan dan peningkatan daya saing global,” tutur EY Indonesia Private Leader, Jongki Widjaja.