Pekerja memeriksa kualitas beras di Gudang Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Menurut Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, jelang Ramadan dan upaya penanganan COVID-19 stok beras di wilayah Pekalongan, Tegal dan Brebes cukup untuk enam bulan kedepan sebanyak 30.000 ton setara beras. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Masyarakat sempat dihebohkan dengan kabar bahwa stok beras tidak aman. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan stok beras yang ada di Perum Bulog sangat rendah jika dibandingkan dengan kebutuhan bulanan. Hal itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Rabu, 16 November 2022.
"Melihat stok beras di Perum Bulog per 13 November 2022 sebesar 651 ribu ton tentunya sangat rendah dibandingkan kebutuhan bulanan sebesar 2,5 juta ton," ucap Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi.
Arief menambahkan, kondisi tersebut perlu mendapat perhatian khusus dan pemerintah perlu top up stok beras Bulog sampai dengan 1,2 juta ton hingga akhir tahun ini.
Pada 6 Desember 2022, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut pemerintah telah menerbitkan izin impor beras 200 ribu ton hingga akhir 2022. Impor tersebut akan dilakukan oleh Bulog yang telah mendapatkan penugasan melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas).
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data impor beras sepanjang Januari-November 2022, yakni mencapai 326,45 ribu ton. Jenis beras yang diimpor terbanyak ialah beras pecah atau broken rice.