Ilustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)
Faktor ketiga ialah tata kelola perusahaan yang perlu diperbaiki dalam startup. Banyaknya strategi bakar uang yang digunakan menyebabkan kinerja keuangan banyak startup menurun.
"Anggaran perusahaan terbesar bukan di sumber daya manusia. Banyak perusahaan kini refocus pada bisnis mereka dan dan mengurangi burning cost; entah itu di marketing cost, business processing cost, semuanya itu dikurangi secara signifikan," ucap Pandu.
Meski begitu, menurut Pandu, di 2023 mendatang akan terjadi perubahan besar-besaran di tubuh startup. Dia berharap, gelombang PHK menjadi pembelajaran bagi perusahaan startup untuk fokus pada bisnis dan profit, alih-alih mengejar pasar yang luas (market share).
"Saya optimis pada 2023 karena banyak reshaping dari sisi industri. Mungkin akan ada yang merger, konsolidasi, dan pemenang dari ini akan jadi ultimate winner 5-10 tahun ke depan. Dan untuk perusahaan startup baru kemungkinan kualitas di 2023 bisa sangat bagus. Karena kualitas founder sudah berpikir bukan market share tapi cari solusi yang pas dengan kapital yang tidak terlalu besar," ujar dia.