Kuala Lumpur, IDN Times - ManageEngine mengungkapkan, Indonesia menghadapi 330,5 juta anomali siber sepanjang 2024. Hal itu menunjukkan kerentanan banyak perusahaan atau organisasi di Indonesia terhadap serangan siber yang semakin canggih saat ini.
Regional Director Asia Pacific ManageEngine, Arun Kumar mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat keamanan siber di Indonesia sangat rentan terhadap banyak ancaman.
Alasan pertama adalah kesalahan manusia alias human error pada saat melakukan transformasi digital. Arun menjelaskan, dalam setiap transformasi digital yang dilakukan, perlu adanya pemahaman bahwa setiap data haruslah mengalir secara lancar melalui proses menggunakan alat dan aplikasi.
"Namun, secara umum manusia juga memiliki tantangan dalam menyimpan data di luar sistem karena alasan kenyamanan atau kurangnya kesadaran. Itu semua merupakan titik kritis potensial dalam hal serangan siber," kata Arun dalam Media RoundTable dengan beberapa awak media se-ASEAN di Hotel Intercontinental Kuala Lumpur, Selasa (1/7/2025).