Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gudang barang (Pexels.com)
ilustrasi gudang barang (Pexels.com)

Sedia persediaan barang dalam suatu bisnis merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Namun sayangnya banyak yang kurang paham terkait hal tersebut.

Oleh karena itu, dibutuhkan informasi yang memadai mulai dari pengertian, jenis-jenis persediaan yang harus dilengkapi, hingga seperti apa melakukan manajemen pada persediaan barang tersebut.

Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Pengertian dan pentingnya persediaan barang

Ilustrasi gudang pupuk. (Dok. IDN Times/Petrokimia Gresik)

Persediaan barang itu sendiri merupakan dua hal, pertama bahan baku yang digunakan dan yang kedua yaitu barang jadi yang tersedia untuk dijual. Persediaan ini sering kali diklasifikasikan sebagai salah satu aset penting perusahaan yang termasuk aset lancar dan mendukung jalannya pemasaran serta pengiriman pesanan barang.

Memiliki persediaan barang yang mencukupi dalam sebuah perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Maklum saja tanpa kuantitas yang cukup maupun kualitas yang baik, sedikit banyak hal ini dapat mempengaruhi perkembangan pada bisnis itu sendiri.

Maka dari itu sebaiknya dilakukan penilaian serta pemantauan dalam menjaga persediaan barang dalam bisnis semaksimal mungkin. Sehingga secara tidak langsung hal ini akan membantu untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan terjadi dalam proses bisnis terutama dalam pemenuhan permintaan pesanan yang dilakukan oleh para pelanggan dan konsumen bisnis.

2. Menilai persediaan barang

Ketersediaan tabung gas LPG di gudang PT Indimatam (IDN Times/ Ricky Lodar)

Adapun untuk proses menilai persediaan barang itu sendiri umumnya akan terbagi menjadi tiga bagian besar. Pertama yaitu menilai dengan metode First In First Out atau disingkat FIFO, dimana hal ini menilai persediaan dengan menghitung dari biaya bahan yang diperlukan.

Metode untuk menilai selanjutnya yaitu dengan jalan metode Last In First Out atau disingkat dengan nama LIFO, yang mana metode ini mengutamakan penilaian biaya bahan yang disediakan paling terakhir. Selanjutnya untuk poin berikutnya yaitu metode rata-rata, yang mana metode ini berfokus pada penilaian persediaan yang didasarkan pada harga pokok penjualan sesuai biaya rata-rata bahan.

3. Jenis-jenis persediaan barang

ilustrasi stok beras (IDNTimes/Holy Kartika)

Persediaan barang juga memiliki beberapa jenis yang sebaiknya diketahui secara lengkap. Ada tiga jenis utama untuk persediaan tersebut, pertama bahan baku, kedua barang dalam proses dan ketiga bahan jadi.

Berikut penjelasan lengkap tentang masing-masing jenis di bawah ini:

  • Bahan baku

Bahan baku secara umum merupakan bahan yang digunakan untuk memproduksi suatu barang yang nantinya akan dipasarkan. Contohnya yaitu bahan pembuat roti berupa tepung dan bahan pembuat mobil misalnya saja alumunium dan besi.

  • Barang dalam proses

Barang dalam proses merupakan jenis barang yang statusnya masih dalam proses pengerjaan namun sudah dapat digunakan untuk proses transaksi dan jual beli. Hal ini banyak terjadi pada sistem pemesanan produk di awal yang membutuhkan waktu untuk penyelesaian barang tersebut.

Contoh mudahnya untuk barang dalam proses ini merupakan rumah setengah jadi yang sedang dikerjakan untuk tahap finalisasi. Atau bisa juga contohnya yaitu pengerjaan kapal cepat yang sedang dalam proses namun telah terjadi proses transaksi jual beli untuk hal tersebut.

  • Barang jadi

Barang jadi merupakan bahan yang tersedia di dalam perusahaan dengan kondisi telah selesai secara sempurna dan siap untuk dipasarkan kepada para konsumen secara luas. Hal ini umumnya berlaku pada barang dagangan berupa makanan dan minuman kemasan yang dapat dipasarkan dengan segera.

4. Melakukan manajemen

Ilustrasi gudang penyimpanan (pexels.com/@tiger-lily)

Dalam mengatur persediaan barang yang diperlukan untuk bisnis, maka ada langkah-langkah manajemen yang penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, tidak heran jika sebuah perusahaan, terutama jika berskala besar, akan memiliki informasi manajemen hal tersebut secara detail dan terinci.

Prosedur dan rincian detail manajemen yang memadai, akan membantu perusahaan untuk terus mempertahankan stok barang secara optimal. Hal itu akan mendukung jalannya operasional bisnis dan usaha yang jauh lebih lancar.

Editorial Team