Pembentukan Persediaan: Pengertian, Cara Kontrol, Jenis dan Metodenya

Pembentukan persediaan dalam sebuah perusahaan sangat penting dilakukan, agar prosedur dan produksi barang dapat berjalan dengan lancar. Persediaan tersebut dapat berupa bahan mentah, bahan setengah jadi, atau hasil produsik yang sudah jadi. Namun, kebanyakan adalah bahan mentah yang masih perlu proses pengolahan lagi.
Apabila perusahaan tidak melakukan pembentukan persediaan, tak hanya akan menghambat produksi hingga pemasaran. Melainkan juga tak akan siap apabila menghadapi keadaan darurat. Lebih lanjut, berikut ulasan mengenai pembentukan persediaan yang perlu diketahui.
1. Pengertian pembentukan persediaan

Pembentukan persediaan atau stockpiling adalah persediaan barang atau bahan mentah yang digunakan sebagai cadangan untuk menghadapi keadaan darurat. Contoh persediaan barang misalnya, menyimpan persediaan bahan makanan pada saat perang.
Stockpiling juga kerap digunakan oleh berbagai industri, seperti di pelabuhan, di kilang, atau pabrik manufaktur. Barang biasanya diangkut menggunakan stecker, kemudian ditumpuk di tempat penimbunan seperti di kilang pelabuhan dan lokasi tambang.
Pembentukan persediaan juga dapat dilakukan oleh individu untuk komoditas tertentu, seperti makanan atau obat-obatan, yang dikhawatirkan mungkin tidak tersedia atau sulit didapatkan di masa yang akan mendatang. Hal tersebut terjadi apabila akan adanya bencana alam, seperti peringatan tsunami.
Tujuan Pembentukan Persediaan
- Menjamin kelangsungan produksi: Menyediakan bahan baku agar proses produksi tidak terganggu.
- Memenuhi permintaan pasar: Menjaga ketersediaan barang jadi untuk dikirim ke pelanggan.
- Menghindari kekurangan stok: Mengurangi risiko “stock out” atau kehabisan barang.
- Mengantisipasi lonjakan permintaan: Seperti saat musim liburan, event, atau promosi besar.
- Mendukung kelancaran operasional: Memastikan seluruh proses bisnis berjalan tanpa hambatan logistik.
2. Cara mengontrol persediaan barang

Pembentukan persediaan termasuk upaya mengontrol persediaan barang tetap aman. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan atau individu dalam mengontrol persediaan barang, yaitu:
1. Melakukan pengelompokan
Pengelompokan barang persediaan merupakan cara yang paling mudah dan sederhana. Dengan mengelompokkan barang dapat mengetahui barang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, pengelompokan didasarkan pada jenis barang yang mudah hilang dan yang tidak.
Lalu, juga dapat mengelompokkan dengan kategori barang mana yang cepat habis, dan mana yang memiliki masa waktu lebih lama. Sehingga, pengelompokan ini dapat mempermudah manajemen persediaan dalam mengatur barang berdasarkan keperluan.
2. Stok barang berdasarkan harga
Dalam mengatur persediaan juga dibutuhkan perbedaan antara barang mahal dan yang tidak. Barang yang memiliki harga mahal akan lebih rentan hilang. Oleh karena itu, manajemen persediaan harus sangat teliti dalam mengontrol dan menyimpannya.
3. Stok barang terjual atau digunakan
Perusahaan juga sebaiknya melakukan pemeriksaan terhadap stok barang terjual, yang bisa dilakukan setiap hari agar diketahui seberapa banyak barang yang tersisa dan seberapa banyak barang yang terjual. Update tersebut akan membantu dalam manajemen persediaan barang nantinya.
4. Disiplin terhadap proses stok barang
Disiplin penting dilakukan dalam proses pencatatan stok barang untuk memanajemen persediaan. Perusahaan harus rutin melakukan pemeriksaan barang dan mengelompokkan barang sesuai dengan labelnya. Sehingga, hal ini dapat membantu dalam mengurangi kondisi stok persediaan yang acak dan mengetahui apakah persediaan masih memungkinkan untuk digunakan di masa depan.
5. Stok barang restan
Stok barang restan merupakan barang sisa atau kelebihan. Meski tidak digunakaan pada waktu sekarang, namun jumlahnya harus dikontrol dan dicatat. Barang harus dikelompokkan sendiri agar tidak tercampur dan merusak manajemen persediaan kan. Sehingga, jika sewaktu-waktu akan digunakan, ada data yang jelas terkait stok barang restan.
Demikian penjelasan mengenai pembentukan persediaan, yang merupakan sebuah proses penting bagi sebuah perusahaan dalam mengumpulkan persediaan barang. Pembentukan persediaan ini banyak dilakukan oleh perusahaan industri, seperti batubara. Namun, pembentukan persediaan ini juga dapat dilakukan secara pribadi sebagai komoditas tertentu.
3. Jenis, Metode dan Proses Pembentukan Persediaan

1. Jenis-jenis Persediaan dalam Proses Pembentukan
- Persediaan Bahan Baku: Barang mentah yang akan diproses menjadi produk jadi.
- Persediaan Barang Dalam Proses (WIP - Work in Progress): Produk yang sedang diproduksi namun belum selesai.
- Persediaan Barang Jadi: Produk siap jual atau dikirim ke konsumen.
- Persediaan Barang Dagangan: Barang yang dibeli untuk dijual kembali (tanpa diproses ulang).
2. Metode Pengelolaan Persediaan
- FIFO (First In, First Out): Barang yang pertama masuk, dipakai duluan. Cocok untuk barang cepat kadaluarsa.
- LIFO (Last In, First Out): Barang yang terakhir masuk, dipakai duluan. Jarang digunakan, lebih ke pencatatan.
- Just In Time (JIT): Persediaan datang tepat saat dibutuhkan, untuk efisiensi biaya gudang.
- Economic Order Quantity (EOQ): Metode penghitungan jumlah pembelian optimal agar biaya total minimum.
3. Proses Pembentukan Persediaan
- Perencanaan Kebutuhan: Menentukan jumlah dan jenis persediaan yang dibutuhkan berdasarkan proyeksi penjualan.
- Pengadaan Barang: Melakukan pembelian atau produksi barang sesuai dengan rencana kebutuhan.
- Penerimaan dan Penyimpanan: Menerima barang yang telah dibeli dan menyimpannya di lokasi yang sesuai untuk memudahkan akses.
- Pengendalian Stok: Memantau pergerakan persediaan secara berkala untuk memastikan akurasi data dan mencegah kehilangan.