ilustrasi belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)
PR keempat pemerintah terletak pada rendahnya sinergi antara belanja kementerian lembaga dan TKDD. Menurut Misbah, kebijakan fiskal ekspansif konsolidatif belum diiringi dengan kontrol pelaksanaan yang baik, sehingga target-target capaian pembangunan yang sudah ditetapkan banyak dapat meleset.
"Hal ini terlihat dari pemanfaatan infrastruktur yang dibangun pemerintah seperti bandara baru yang sepi, jalan tol yang sering rusak, bendungan yang belum mampu meningkatkan Nilai Tukar Petani, dan lain-lain," katanya.
Ia bahkan mengatakan serapan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) juga rendah. Berdasar data per Juli 2021 baru Rp373,86 triliun, terkoreksi 6,75 persen dibanding realisasi pada periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp400,93 triliun.
"Kami merekomendasikan perlunya penyelarasan dan sinergi program pusat dan daerah serta Dana Desa dengan melibatkan organisasi masyarakat sipil dalam proses perencanaan, implementasi, serta evaluasi dan pertanggungjawaban anggaran," papar Misbah.
"Pemerintah perlu memperbaiki Jaring Pengaman Sosial dengan berbagai program, terutama dalam hal data, sehingga program tepat sasaran," katanya menambahkan.