Jakarta, IDN Times – Negara dengan ekonomi terbesar di dunia yang kedua, China, memulai tahun ini dengan baik, seiring dengan meningkatnya jumlah pabrik di sana. Namun, para analis memperingatkan bahwa pertumbuhan ini akan sulit dipertahankan tanpa adanya perbaikan yang lebih luas.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (16/4/2024), satu survei yang mereka laksanakan menyatakan bahwa produk domestik bruto (PDB) China kemungkinan naik 4,8 persen pada kuartal pertama dibandingkan tahun sebelumnya. Ini memperkuat keyakinan bahwa pemerintah China dapat mencapai target tahunan mereka yang sebesar 5 persen.
Di sisi lain, titik terang baru-baru ini di bidang perdagangan dan manufaktur telah mendorong para ekonom di perbankan, termasuk Goldman Sachs Group Inc., perusahaan perbankan terkemuka, untuk meningkatkan prospek tahunan mereka.
Namun demikian, penurunan ekspor yang tidak diduga pada bulan Maret, serta permintaan luar negeri yang sebagian besar mendorong pesanan baru, membuat para pembuat kebijakan sangat perlu untuk mendorong pembelanjaan rumah tangga ke tingkat yang sama.
Kepala Ekonom Cina di Macquarie Group Ltd, Larry Hu, mengatakan, “Masih terlalu dini untuk menyebut pemulihan (ekonomi Cina) berkelanjutan.”
Berikut adalah lima indikator inti yang sedang diperhatikan para ekonom China dalam menentukan apakah pertumbuhan kuartal pertama dapat dipertahankan.