Fitch Pangkas Surat Utang China Jadi Negatif, Ini Penyebabnya

- Defisit fiskal China 2024 diperkirakan mencapai level tertinggi sejak 2020
- Fitch memperingatkan bahwa defisit besar akan meningkatkan utang pemerintah China dan mengikis penyangga fiskal
Jakarta, IDN Times - Lembaga pemeringkat Fitch, memangkas prospek peringkat kredit China menjadi negatif pada Rabu (10/4/2024). Fitch mengungkapkan revisi outlook ini mencerminkan meningkatnya risiko terhadap prospek keuangan publik China karena negara tersebut menghadapi prospek perekonomian.
"Risiko ketidakpastian di China semakin tidak menentu di tengah transisi dari pertumbuhan yang bergantung pada properti menuju apa yang pemerintah pandang sebagai model pertumbuhan yang lebih berkelanjutan," ucap Fitch dalam laporannya, dikutip Jumat (12/4/2024).
1. Defisit fiskal yang naik akan tingkatkan utang pemerintah

Fitch menjelaskan, defisit fiskal yang besar di Negeri Tirai Bambu akan meningkatkan utang pemerintah negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir dan mengikis penyangga fiskal.
Menurut Fitch, kebijakan fiskal akan memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan di tahun-tahun mendatang, yang dapat menjaga tren kenaikan utang tetap stabil.
2. Stimulus fiskal di China naik untuk imbangi hambatan perekonomian

Stimulus fiskal ditingkatkan, seiring upaya pemerintah untuk mengimbangi hambatan perekonomian.
"Kami memperkirakan defisit pemerintah secara umum akan meningkat menjadi 7,1 persem PDB pada tahun 2024 dari 5,8 persen pada tahun 2023, berdasarkan konsolidasi Fitch, yang mencakup infrastruktur dan aktivitas fiskal resmi lainnya di luar anggaran utama," ucap Fitch.
Pada 2024, pemerintah China berencana menerbitkan obligasi ultra-panjang sebesar 1 triliun yuan (0,8 persen dari PDB), selain penerbitan obligasi dengan jumlah yang sama pada 2023.
3. Defisit fiskal China di tahun ini bakal jadi yang tertinggi sejak 2020

Menurut Fitch, defisit 2024 akan menjadi yang tertinggi sejak defisit 8,6 persen terhadap PDB pada 2020. Defisit sudah tinggi sejak 2020, kira-kira dua kali lipat dari rata-rata defisit pada 2015-2019 yang sebesar 3,1 persen terhadap PDB.
Meskipun Fitch menurunkan peringkatnya menjadi prospek negatif dari stabil, yang mengindikasikan kemungkinan penurunan peringkat dalam jangka menengah, Fitch mengafirmasi peringkat default emiten China di A+, kategori tertinggi ketiga.
Adapun S&P, lembaga pemeringkat global besar lainnya, juga memberi peringkat China A+, setara dengan peringkat A1 Moody saat ini.