Belakangan ini, pemerintah Indonesia makin gencar memfokuskan diri pada program hilirisasi. Pemerintah membuat perencanaan matang hingga mengambil keputusan tegas guna melancarkan percepatan transformasi ekonomi. Bukan gimik semata, kok. Pelarangan ekspor biji nikel (sejak 2020), misalnya, menjadi bukti langkah berani Presiden Joko Widodo.
Meski sempat mendapat ancaman, pemerintah tidak gentar, lho. Pemerintah sadar betul bahwa program hilirisasi akan memberikan multiplier effect. Mulai dari meningkatkan nilai tambah, meningkatkan pendapatan per kapita, menarik para investor, dan tentunya menjadi wadah penyedia lapangan pekerjaan. Lebih dari itu, hilirisasi juga turut menjadi roda penggerak dalam Sustainable Development Goals (SDG) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Wah, ternyata Indonesia punya progres untuk mewujudkan negara yang lebih maju. Tidak boleh dianggap enteng, program hilirisasi membutuhkan harus diimbangi dengan praktik berkelanjutan serta perlunya dukungan dari semua pihak. Sebagai mata angin perekonomian, setidaknya ada lima kunci pendorong roda hilirisasi yang harus terus diupayakan. Apa saja?