ilustrasi digital payment (IDN Times/Aditya Pratama)
Dia menyadari bahwa masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Indonesia dalam rangka mendorong digitalisasi. Menurutnya, dalam transformasi digital ada tiga faktor penting, yaitu software, brainware di masyarakat, serta hardware.
Masih ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam hal hardware. Sebab, hardware Indonesia jauh tertinggal.
"Hardware kita itu jauh tertinggal. Pusat Data Indonesia hari ini meskipun kita sudah bangun cukup besar sampai dengan 8 zetta (zettabyte) tetapi yang digunakan itu masih sekitar di bawah 50 persen, 3 zetta oleh seluruh kementerian dan lembaga," ujar Suharso.
Suharso memaparkan struktur transformasi digital dalam RPJMN 2020-2024 terdiri dari 3 hal. Pertama adalah penuntasan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Diperlukan perluasan akses dan kualitas infrastruktur digital (middle dan last mile), pengembangan pusat data nasional, penyiaran digital dan penataan frekuensi.
Kemudian, yang kedua adalah pemanfaatan infrastruktur TIK. Hal itu mencakup pemanfaatan digitalisasi di pemerintahan, pendidikan, kesehatan, sosial, industri, pariwisata, perdagangan, perdesaan, koperasi dan UMKM, pertanian dan perikanan, serta sektor prioritas lainnya.
Ketiga adalah fasilitas pendukung transformasi digital. Diperlukan penguatan literasi masyarakat, pengembangan SDM, layanan keuangan, keamanan siber, pengembangan industri digital, serta penelitian dan pengembangan.