Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini hanya akan berada di level 3,2 persen (year on year/yoy). Kinerja ekonomi global masih dibayangi oleh meningkatnya ketidakpastian global imbas dari kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang meluas.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan tarif impor AS bakal berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di tengah meningkatnya pemberian insentif fiskal, sementara laju penurunan inflasi tidak secepat yang diperkirakan.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 diprakirakan sebesar 3,2 persen," ucap Perry dalam Konferensi Pers RDG BI, Rabu (19/3/2025).