Jakarta, IDN Times - Ekonom menyoroti stuktur organisasi Danantara yang diluncurkan hari ini justru diisi oleh menteri karena seharusnya sosok pemimpin Danantara menjadi perantara antara negara dan BUMN.
Dengan pemimpin yang rangkap jabatan di Danantara maka berpotensi mencampuradukkan peran negara dan pemerintah, yang tidak hanya bertindak sebagai regulator dan pemilik saham, tetapi juga sebagai operator.
"Jika ini dibiarkan, maka tidak jelas lagi siapa yang berperan sebagai regulator, pengawas, pemilik saham, dan operator," kata pengamat ekonomi Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), Ronny P Sasmita dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).
