Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah di level 7.235 atau turun 0,06 persen pada akhir perdagangan pekan lalu atau Rabu (7/2/2024). Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani menyatakan, saat ini IHSG sedang konsolidasi dengan rentang support 7.200 dan resistance 7.280

Dimas menambahkan, pada minggu lalu yang berlangsung hanya 3 hari perdagangan, laju IHSG tertopang 2 top gainers, yakni IDX Property dan IDX Finance.

IDX Property naik 0,7 persen dalam seminggu terakhir yang disebabkan kenaikan saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sebesar 4,21 persen dalam seminggu terakhir dipicu oleh pencapaian rekor dengan meraih marketing sales 2023 sebesar Rp10,2 triliun atau melampaui target sebelumnya sebesar Rp9,8 triliun.

Di sisi lain, IDX Finance dalam sepekan terakhir naik sebesar 0,62 persen yang disebabkan kenaikan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 3,76 persen setelah menyampaikan laporan kinerjanya untuk 2023 dan mencatatkan kenaikan laba sebesar 33,7 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

1. Top losers pekan lalu

ilustrasi GoTo (IDN Times/Dok.GoTo)

Pelemahan IHSG disebabkan dua top losers pekan lalu. Pertama, IDX Basic Materials yang melemah 3,30 persen selama seminggu lantaran pelemahan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar minus 7,6 persen selama sepekan terakhir.

"Pelemahan terjadi seiring dengan harga komoditas nikel yang terus turun dalam setahun terakhir," kata Dimas dalam keterangan resminya, Senin (12/2/2024).

Kedua, ada IDX Techno yang menurun sebesar 2,3 persen dalam sepekan terakhir. Hal ini terjadi karena penurunan saham PT GoTo Gojek Tokoepedia Tbk (GOTO) yang turun sebesar 6,5 persen dalam seminggu, setelah sentimen rampungnya proses transaksi pembelian Tokopedia oleh TikTok.

2. Sentimen yang memengaruhi pasar modal pekan lalu

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Dimas, ada sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pada minggu lalu. Pertama, pandangan Bank Sentral AS atau the Fed terkait penurunan suku bunga, kedua produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV 2023, dan ketiga kenaikan US Treasury yield yang kembali di atas 4 persen.

Pada Senin lalu waktu AS, Gubernur the Fed, Jerome Powell menyampaikan pandangan bahwa penurunan suku bunga AS masih belum dapat dilakukan pada Maret ini. Kemungkinan penurunan suku bunga dapat terjadi paling cepat pada Juni 2024.

Hal itu kemudian membuat indeks saham mengalami pergerakan yang volatile mengingat banyak pelaku pasar yang sebelumnya berekspektasi penurunan suku bunga dapat dilakukan di Maret 2024.

Terkait sentimen PDB Indonesia kuartal IV 2023, BPS Senin lalu merilis data PDB Indonesia untuk kuartal terakhir 2023 dan hasilnya PDB Indonesia mencatatkan kenaikan sebesar 5,04 persen jika dibandingkan periode sebelumnya atau secara year on year (yoy).

"Angka ini berada di atas level kuartal sebelumnya yang berada di level 4,94 persen sekaligus konsensus para ekonom yang berada di level 5 persen. Jika dilihat berdasarkan pengeluaran, pertumbuhan PDB secara yoy terbesar disumbang oleh Konsumsi LNPRT yang naik 18,11 persen seiring dengan pesta demokrasi atau Pemilu 2024," tutur Dimas.

Sementara itu, terkait sentimen kenaikan US Treasury yield yang kembali di atas 4 persen, minggu lalu terjadi kenaikan imbal hasil pada 10 tahun US Treasury menjadi 4,16 persen. Pergerakan yield obligasi yang berkorelasi negatif dengan indeks saham membuat volatilitas yang cukup besar terjadi di pasar saham.

"Kenaikan imbal hasil 10 years US Treasury ini terjadi setelah data ekonomi AS yang kuat setelah rilisnya data tenaga kerja AS untuk bulan Januari yakni (non-farm payroll) yang tercatat sebesar 353 ribu tenaga kerja di sektor ini, atau lebih besar dari bulan sebelumnya sebesar 333 ribu," papar Dimas.

"Pencapaian bulan Januari ini juga jauh melampaui konsensusnya yang hanya sebesar 180 ribu tenaga kerja," imbuhnya.

3. Sentimen pekan ini

Suasana pencoblosan di TPSLN KBRI Riyadh, Arab Saudi. (dok. PPLN Riyadh)

Dimas menyebutkan ada tiga sentimen yang wajib diperhatikan trader pada pekan ini, yakni Pemilu 2024, inflasi inti tahunan AS, dan musim laporan keuangan 2023.

Terkait sentimen Pemilu 2024 Indonesia, pada 14 Februari mendatang Indonesia akan melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara pemilu serentak. Hasil dari pemilu ini akan berpengaruh terhadap pergerakan pasar saham. Apabila pemilu berjalan aman dan kondusif maka akan berpengaruh positif terhadap IHSG.

Berbicara tentang sentimen inflasi inti tahunan AS, Dimas menjelaskan, pada Selasa mendatang AS akan merilis data inflasi inti tahunan untuk Januari 2024. Berdasarkan konsensus, inflasi inti AS akan berada di level 3,8 persen ketika pada bulan sebelumnya inflasi inti AS tercatat di level 3,9 persen.

Selama ini menjadi indikator ekonomi, yakni inflasi AS selalu menjadi faktor penggerak pasar keuangan global sehingga apabila indikator inflasi inti AS menunjukkan arah yang baik (target inflasi the Fed pada 2024, yaitu sebesar 2 persen), maka hal ini akan berkorelasi positif juga untuk indeks saham global.

Sementara terkait sentimen musim laporan keuangan 2023, pada Februari sudah memasuki musim laporan kinerja untuk setahun penuh 2023. Seperti diketahui BBCA, BBRI, dan BMRI sudah melaporkan kinerjanya untuk 2023 dan semuanya mencatatkan pertumbuhan laba secara tahunan.

"Tinggal BBNI dari keempat bank besar yang ada di Indonesia yang belum melaporkan laporan kinerjanya untuk tahun 2023 dan ada beberapa emiten lain yang masuk ke dalam top 10 market cap yang juga belum melaporkan kinerjanya 2023 seperti, TLKM, ASII, ICBP. Tentunya kinerja emiten-emiten tersebut akan berpengaruh terhadap harga sahamnya dan IHSG," tutur Dimas.

4. Tiga rekomendasi saham pekan ini

ilustrasi pasar saham (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Berkaca pada data-data ekonomi dan sejumlah sentimen di atas, Indo Premier merekomendasikan tiga saham untuk trading pada pekan ini. Berikut daftarnya:

  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tbk (ICBP)

Editorial Team