Berdasarkan data Bank Indonesia, kredit perbankan tumbuh 11,28 persen secara year on year (yoy) pada Februari 2024. Meski berada dalam kisaran tinggi, pertumbuhan kredit tersebut cenderung melambat dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 11,83 persen (yoy).
Sedangkan ketersediaan likuiditas perbankan tecermin pada tingginya rasio AL/DPK sebesar 27,41 persen yang didukung oleh KLM Bank Indonesia. Untuk mencapai target pertumbuhan kredit 2024 di tengah pertumbuhan DPK Februari 2024 sebesar 5,66 persen (yoy), perbankan melanjutkan strategi realokasi aset dan optimalisasi pricing pendanaan.
"Likuiditas yang tercermin dari AL/DPK itu kelihatannya masih normal saja. Tapi dilihat dari pertumbuhan kredit sekarang sudah membaik dibandingkan kuartal IV tahun lalu, meskipun membaiknya tidak signifkan tapi arahnya sudah membaik," ucapnya.
Purbaya menjelaskan, dengan selesainya pemilu maka kinerja kredit hingga DPK akan lebih baik lagi, termasuk likuiditas.
"Jadi (perkiraan) kami di kuartal I saya pikir kalau DPK kembali ke level normal 6-7 persen. Ini sudah kelihatan di Januari-Februari sekitar itu, jadi semester I akan terus membaik," ujarnya.