Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-18 at 20.57.01.jpeg
AFPI Perluas Literasi dan Akses Pembiayaan di Indonesia Timur. (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • AFPI berkomitmen perluas akses pembiayaan UMKM secara luas dan aman di Indonesia Timur.

  • FLD 2025 menjadi katalis perluasan inklusi keuangan hingga ke wilayah Indonesia Timur.

  • FLD 2025 menjadikan edukasi finansial bagi masyarakat sebagai prioritas utama.

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyoroti rendahnya penyaluran fintech lending di wilayah Indonesia Timur. Karena bila mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2024 menunjukkan penyaluran fintech lending di luar Pulau Jawa masih rendah sebesar 21,59 persen dari total penyaluran nasional.

Oleh karena itu, AFPI mengadakan Fintech Lending Days (FLD) 2025 yang berfokus pada peningkatan literasi dan edukasi ke masyarakat serta pengenalan pendanaan digital yang aman dan produktif bagi pelaku UMKM khususnya di wilayah Indonesia Timur.

1. Perluas akses pembiayaan UMKM secara luas dan aman

Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar. (Dok/Istimewa).

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Entjik S. Djafar, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendekatkan layanan pendanaan digital berbasis teknologi kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di kawasan Indonesia Timur.

“Kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang lebih merata serta membuka akses pembiayaan yang lebih luas dan aman bagi pelaku UMKM,” ujar Entjik dalam keterangannya, Jumat (19/7/2025).

Menurutnya, Fintech Lending Days (FLD) 2025 tidak hanya menghadirkan sesi pameran dan talk show edukatif. Salah satu agenda menarik adalah UMKM Visit, di mana AFPI bersama sejumlah platform fintech mengunjungi dua UMKM berbasis industri rumahan di Sorong. Kegiatan ini menjadi kesempatan penting untuk mendengar secara langsung tantangan dan kebutuhan mereka terkait akses pembiayaan.

2. Perluas inklusi keuangan hingga ke wilayah Indonesia Timur

Ilustrasi Fintech (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, Kepala Direktorat Pengawasan Usaha Pembiayaan Berbasis Teknologi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indra, menilai Fintech Lending Days 2025 sebagai katalis dalam upaya perluasan inklusi keuangan, khususnya dalam mendorong pembiayaan produktif di wilayah Indonesia Timur.

"Pengembangan UMKM Indonesia harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan banyak komponen stakeholders, antara lain pelaku Pindar, kelompok usaha UMKM, IWAPI, media massa, serta lembaga jasa keuangan seperti Bank Umum, BPD, dan BPR setempat,” ujar Indra.

3. Perluas pemahaman tentang layanan pinjaman daring

ilustrasi fintech (freepik.com/rawpixel.com)

Tidak hanya berfokus pada perluasan pemahaman terhadap layanan pindar, FLD 2025 juga menjadikan edukasi finansial bagi masyarakat sebagai prioritas utama.

Sejalan dengan visi AFPI untuk memperluas literasi keuangan di Indonesia, FLD juga memberikan berbagai sesi edukatif yang dikemas dengan interaktif dan menghadirkan ahli-ahli dari bidang keuangan, regulator, serta institusi pendidikan.

Editorial Team