Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20251021_160834.jpg
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • Pembangunan tidak boleh mengesampingkan pemerataan wilayah

  • Reaktivasi kereta api untuk hidupkan industri domestik

  • AHY akui utang Whoosh jadi tantangan serius

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan kesehatan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI harus jadi perhatian.

Hal itu dia sampaikan di tengah masalah utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh, dalam konferensi pers pencapaian pembangunan infrastruktur 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Intinya KAI juga harus sehat, karena KAI tidak hanya mengurusi kereta cepat. KAI bertanggung jawab pada sektor perkeretaapian di seluruh Indonesia," katanya, Selasa (21/10/2025).

Oleh karena itu, ribuan kilometer (km) jalur kereta api harus dipastikan berfungsi dengan baik, dan kenyamanan penumpang dalam menggunakan layanan kereta api harus tetap menjadi prioritas.

1. Pembangunan tidak boleh mengesampingkan pemerataan wilayah

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Trio Hamdani)

AHY mengingatkan fokus pembangunan tidak boleh hanya tertuju pada satu hal karena hal tersebut berpotensi mengabaikan kebutuhan pemerataan pembangunan di berbagai wilayah. Dalam hal ini, fokus utama jangan hanya terpaku pada proyek Whoosh yang pengembangannya akan dilanjutkan dari Jakarta-Bandung menuju Surabaya.

Menurutnya, pemerintah selalu dihadapkan pada keterbatasan anggaran, sehingga setiap langkah harus diperhitungkan dengan cermat.

"Nah kita lihat, tanpa harus mengesampingkan, menempatkan kebutuhan pemerataan, keseimbangan, dan juga keadilan pada akhirnya, kita harus hitung dengan baik," ujarnya.

2. Reaktivasi kereta api untuk hidupkan industri domestik

Suasana perlintasan rel kereta api (Dok. Istimewa)

AHY memastikan semangat untuk mereaktivasi dan meningkatkan kapasitas kereta api secara umum, bukan hanya kereta cepat, harus terus didorong. Dia juga ingin memastikan industri perkeretaapian nasional semakin maju dan berkembang.

"Semangat mereaktifasi, meningkatkan kapasitas kereta api, bukan kereta cepat saja, ini juga harus dikawal bersama-sama," sebutnya.

Menurut AHY, Indonesia tidak bisa bergantung pada pembelian dari luar negeri, tetapi juga harus menghidupkan industri perkeretaapian domestik. Dengan adanya permintaan yang kuat, pasokan pasti akan mengikuti, dan akan kembali menggerakkan perekonomian.

3. AHY akui utang Whoosh jadi tantangan serius

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh. (dok. KCIC)

Terkait Whoosh, AHY mengakui proyek ini masih menghadapi tantangan serius yang harus segera dicari solusinya, terutama mengenai masalah utang. Masalah itu telah dibahas dalam pertemuan yang diadakan di Wisma Danantara beberapa hari lalu.

Pertemuan tersebut melibatkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk mencari solusi bersama. AHY menyampaikan opsi-opsi penyelesaian masih terus dikembangkan.

"Kita tahu memang masih menghadapi tantangan serius yang harus kita carikan solusinya, yaitu terkait dengan utang," ucapnya.

Editorial Team