Airbus Bakal PHK 2.000 Karyawan

Intinya sih...
- Airbus PHK 2.000 karyawan global, 5% dari total tenaga kerja
- Divisi bisnis antariksa menanggung beban terbesar dari PHK
Jakarta, IDN Times - Salah satu produsen pesawat terbesar di dunia yang bermarkas di Eropa Airbus akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 2.000 karyawannya. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya seiring anjloknya laba perusahaan.
Dikutip dari BBC, lebih dari 2.000 karyawan atau sekitar 5 persen dari total tenaga kejanya akan di-PHK secara global pada pertengah 2026.
Airbus menyatakan, nyaris semua posisi yang terdampak PHK tidak terkait dengan proyek atau program tertentu. Menurut perusahaan, PHK ini wajib tidak direncanakan.
1. Penyebab PHK
Airbus menyebutkan, PHK terjadi karena laba perusahaan turun, bahkan saat penjualan meningkat. Airbus pada Jul lalu mengalami masalah pada rantai pasokan, di mana mereka mendapat lebih banyak dibanding kemampuan untuk memasok.
Dalam laporan kinerja hingga 30 Oktiber 2024, laba Airbus anjlok 22 persen menjadi 1,8 miliar pound sterling meskipun penjualan naik 7 persen menjadi 44,5 miliar pound sterling
Margin laba yang tipis berarti kenaikan biaya yang relatif kecil dapat merugikan laba. Perusahaan itu mengatakan ingin mengurangi basis biaya tetap dan akan bekerja dengan mitra sosialnya untuk membatasi dampak dengan memanfaatkan semua tindakan sosial yang tersedia.
2. Divisi bisnis antariksa paling terdampak
Divisi bisnis antariksa akan menanggung beban terbesar dari PHK ini, dengan 1.128 karywan akan dipangkas dari departemen tersebut.
Selanjutnya, 618 karyawan akan dipangkas dari kantor pusatnya, 250 dari departemen tenaga udaranya, dan 47 dari departemen intelijennya yang terhubung.
PHK juga akan tersebar secara geografis, dengan sebagian besar terjadi di Eropa Barat:
- Jerman sebanyak 689 karyawan
- Prancis sebanyak 540 karyawan
- Inggris Raya sebanyak 477 karyawan
- Spanyol sebanyak 303 karyawan
- Seluruh dunia sebanyak 34 karyawan
3. Bukan pertama kali PHK
Ini bukan pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir Airbus harus memangkas karyawannya. Pada 2020, perusahaan itu mengumumkan PHK sebanyak 15 ribu karyawan di seluruh dunia dan 1.700 karyawan di Inggris karena pandemic menghentikan penerbangan, yang berdampak pada laba produsen pesawat dan maskapai penerbangan.
Serikat pekerja Unite mengkritik keputusan tersebut pada saat itu sebagai tindakan vandalisme industri lainnya terhadap sektor kedirgantaraan Inggris.