Jakarta, IDN Times - Salah satu produsen pesawat terbesar di dunia yang bermarkas di Eropa Airbus akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 2.000 karyawannya. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya seiring anjloknya laba perusahaan.
Dikutip dari BBC, lebih dari 2.000 karyawan atau sekitar 5 persen dari total tenaga kejanya akan di-PHK secara global pada pertengah 2026.
Airbus menyatakan, nyaris semua posisi yang terdampak PHK tidak terkait dengan proyek atau program tertentu. Menurut perusahaan, PHK ini wajib tidak direncanakan.