Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pembayaran dengan QRIS
Ilustrasi pembayaran dengan QRIS (IDN Times/Cokie Sutrisno)

Intinya sih...

  • QRIS sudah merambah ke berbagai negara, termasuk ASEAN, Jepang, dan UEA.

  • Pastikan QRIS menggunakan standar internasional untuk digunakan di berbagai negara.

  • ASEAN akan membentuk platform digital bersama untuk pertumbuhan ekonomi digital hingga 2045.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan keunggulan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia.

Menurut Airlangga, jumlah pengguna QRIS jauh melampaui pengguna kartu kredit konvensional. Di membandingkan pengguna kartu kredit baru mencapai 17 juta, sementara pengguna QRIS sudah menyentuh angka 56 juta.

"QRIS ini sudah 56 juta penggunanya, bandingkan credit card. Jadi credit card 17 juta, QRIS sudah sekitar 56 juta. Makanya ditakuti," kata Airlangga dalam CEO Insight di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

1. QRIS sudah merambah ke berbagai negara

ilustrasi scan QRIS (pexels.com/Proxyclick Visitor Management System)

Airlangga menjelaskan upaya digitalisasi Indonesia terus didorong, salah satunya melalui implementasi Local Currency Settlement (LCS) atau Local Currency Transaction (LCT) yang diwujudkan melalui QRIS.

Sistem tersebut tidak hanya diterapkan di dalam negeri, tetapi juga telah menembus berbagai negara. QRIS sudah digunakan di lima negara anggota ASEAN, ditambah Jepang, Uni Emirat Arab (UEA), dan berbagai negara lainnya.

"Ini kita sudah tembus berbagai negara termasuk ASEAN, lima negara ASEAN plus Jepang juga didorong negara UEA dan berbagai negara lain dan ini yang dikhawatirkan oleh berbagai negara," jelas Airlangga.

2. Pastikan QRIS menggunakan standar internasional

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara ISEF (Dok/Istimewa).

Airlangga turut menanggapi pertanyaan mengenai standar yang digunakan oleh QRIS. Dia menegaskan QRIS telah menggunakan standar internasional. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan QRIS untuk digunakan di berbagai negara.

"Ditanya apakah QRIS menggunakan standar internasional? Jawabannya iya, karena ini bisa digunakan di berbagai negara," paparnya.

3. ASEAN akan membentuk digital platform digital bersama

ilustrasi ASEAN (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Airlangga menyatakan negara-negara ASEAN ke depan akan membentuk platform digital bersama. Dia mencontohkan Singapura yang mengusulkan penggunaan platform bernama Nexus.

Dengan jumlah platform dan pengguna yang lebih besar, Indonesia harus mampu menjadi lebih kuat dalam persaingan platform digital ini.

"Nah ekonomi digital itu diharapkan bisa tumbuh sampai dengan 2045 antara 15,5 persen sampai 19 persen. Jadi ekonomi digital itu akan tumbuh tiga kali daripada ekonomi secara rata-rata," tambahnya.

Editorial Team