BI Mulai Uji Coba QRIS di Korea Selatan!

- Perry menjelaskan QRIS memberikan dampak positif, termasuk dalam distribusi bantuan sosial selama pandemi COVID-19.
- QRIS telah digunakan oleh hampir 60 juta pengguna, di mana sekitar 40 juta di antaranya adalah pelaku UMKM.
- BI meluncurkan fitur QRIS tap in dan tap out yang kini sudah diterapkan di lima moda transportasi di wilayah Jabodetabek.
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mulai menjalankan tahap percobaan awal (sandboxing) untuk penggunaan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) dengan Korea Selatan. Bila uji coba ini berjalan lancar, penerapan QRIS ke Korea Selatan akan sepenuhnya berlaku pada tahun 2026.
“Hari ini kami meluncurkan sandboxing dengan Korea Selatan, insya Allah tahun depan mulai terkoneksi,” ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Festival Ekonomi dan Keuangan Digital serta Indonesia Fintech Summit & Expo di Jakarta International Convention Center pada Kamis (30/10/2025).
1. QRIS telah digunakan oleh 60 juta pengguna

Perry menjelaskan QRIS telah memberikan dampak positif, termasuk dalam hal distribusi bantuan sosial selama pandemi COVID-19. Saat ini, QRIS telah digunakan oleh hampir 60 juta pengguna, di mana sekitar 40 juta di antaranya adalah pelaku UMKM.
Perry juga menambahkan QRIS kini sudah merambah ke berbagai sektor lain, termasuk olahraga. Ia menceritakan pengalaman pribadinya saat bermain golf, di mana ia membayar pembelian bola golf menggunakan QRIS, menggantikan pembayaran tunai.
Lebih lanjut, Perry mengungkapkan QRIS kini telah terhubung dengan sistem transaksi lintas negara, termasuk di Thailand, Malaysia, Jepang, Singapura, dan China.
2. QRIS berkembang hingga ke 5 moda transportasi

Sebagai bagian dari pengembangan ini, Bank Indonesia (BI) juga meluncurkan fitur QRIS tap in dan tap out yang kini sudah diterapkan di lima moda transportasi di wilayah Jabodetabek.
"Peluncuran QRIS tap in dan tap out di lima moda transportasi Jabodetabek adalah langkah besar dalam memperluas penggunaan QRIS untuk transaksi digital di berbagai sektor," imbuh Perry.
3. Transaksi QRIS tumbuh 147,65 persen

Dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030 dijelaskan kerja sama QRIS antarnegara dibangun menggunakan model interkoneksi bilateral dalam skema LCT (Local Currency Transaction).
Skema ini mengarahkan pada penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi. Dengan strategi ini, interkoneksi lintas negara yang dibangun diharapkan dapat berdampak positif, atau minimal tidak berdampak negatif, bagi stabilitas eksternal. BI tidak menutup kemungkinan adanya penambahan cakupan negara dalam Kerjasama QRIS antarnegara selama periode 2025-2030. Selanjutnya, konektivitas pembayaran cepat (fast payment) akan didorong melalui interkoneksi multilateral melalui partisipasi Bank Indonesia pada proyek Nexus. Interkoneksi pembayaran cepat ini ditargetkan untuk diimplementasikan mulai tahun 2028.
Berdasarkan data BI, volume transaksi pembayaran digital di Indonesia telah mencapai 12,99 miliar transaksi, atau tumbuh 38,08 persen (year on year/yoy) pada kuartal III-2025. Hal ini didukung oleh perluasan akseptasi dan kanal pembayaran digital. Volume transaksi aplikasi mobile dan internet masing-masing tumbuh sebesar 13,11 persen (yoy) dan 17,80 persen (yoy), termasuk transaksi QRIS tumbuh 147,65 persen (yoy).
















