Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot 2025-10-08 122143.jpg
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara ISEF (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,9 persen, naik dari proyeksi sebelumnya. Stabilitas ekonomi makro terjaga dengan pertumbuhan tertinggi di G20 dan inflasi terendah.

  • Capaian keuangan dan pasar modal meliputi rekor tertinggi IHSG, cadangan devisa yang terjaga, dan realisasi investasi yang naik 13,6 persen.

  • Capaian kualitas kesejahteraan sosial termasuk penurunan angka kemiskinan dan pengangguran serta program perlindungan sosial seperti KUR dan stimulus ekonomi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi Indonesia pada satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tumbuh solid.

Bahkan, Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9 persen pada tahun ini dan tahun depan di tengah ketidakpastian geopolitik dan geoekonomi global. Angka tersebut naik dari outlook IMF pada Juli lalu di 4,8 persen.

"IMF menilai Indonesia sebagai bright spot di tengah perlambatan ekonomi dunia berkat reformasi kelembagaan dan kebijakan fiskal disiplin. Patut kita syukuri capain tersebut, di mana ekonomi Indonesia mampu tetap tumbuh solid," kata dia saat menjadi Keynote Speech Talkshow 1 Tahun Prabowo - Gibran di Metro TV, dikutip Minggu (19/10/2025).

Airlanggga mengungkapkan berbagai capaian satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran di bidang ekonomi, berikut rinciannya:

1. Capaian stabilitas ekonomi makro

ilustrasi ekonomi Indonesia

  • Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen, menjadi salah satu yang tertinggi di negara-negara G20, dan inflasi terjaga di 2 persen sesuai rentang target, menjadi salah satu terendah di G20.

  • Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terjaga di bawah batas 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), salah satu terendah di G20. Rasio utang pemerintah dibandingkan PDB salah satu yang terendah di G20.

  • Peringkat kredit (sovereign credit rating) Indonesia saat ini dari tiga lembaga pemeringkat internasional utama (Moody's, Fitch Ratings, S&P Global Ratings) pada kategori Investment Grade atau Layak Investasi dengan outlook stabil.

2. Capaian keuangan dan pasar modal

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai all-time high atau rekor tertinggi sepanjang masa, menembus level 8.200.

"Ini bukan sekadar angka di bursa saham, tapi juga cerminan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia," ujar Airlangga.

  • Cadangan devisa Indonesia terjaga dan sempat mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah pada Maret 2025 sebesar 157 miliar dolar AS, sedangkan di September 148,7 miliar dolar AS atau setara 6,2 bulan impor.

  • Bullion Bank atau Bank Emas telah direalisasikan, untuk memperkuat infrastruktur keuangan dan memberikan opsi baru bagi pengelolaan aset negara dan sebagai bagian dari pemanfaatan dari hilirisasi mineral.

  • Dana Rp200 triliun ditempatkan ke perbankan pelat merah bisa meningkatkan likuiditas dan menurunkan cost of fund.

  • Kebijakan Hapus Tagih dan Hapus Buku Utang Macet UMKM tertentu di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan di awal masa pemerintahan.

3. Capaian investasi

ilustrasi investasi (freepik.com/Freepik)

  • Investasi semester I-2025 mencapai Rp942 triliun, naik 13,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Penyerapan Tenaga Kerja dari hasil Investasi hingga semester I-2025 mencapai 1,2 juta orang

  • Realisasi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) secara kumulatif sampai Juni 2025 sebesar Rp294,4 triliun, dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 187.376 orang.

4. Capaian kualitas kesejahteraan sosial

ilustrasi kemiskinan (unsplash.com/Jordan Opel)

  • Angka kemiskinan turun ke 8,47 persen, terendah sepanjang sejarah dibanding 2024 di 9,03 persen. Angka kemiskinan ekstrem juga turun drastis menjadi 0,85 persen pada Maret 2025 dari Maret 2024 di 1,26 persen. Jumlah penduduk miskin Maret 2025 sebanyak 23,85 juta orang, turun dibanding Maret 2024 sebanyak 25,22 juta orang.

  • Jumlah orang bekerja per Februari 2025 sebanyak 145,77 juta orang. Jumlah tambahan orang yang bekerja pada Februari 2025 sebesar 3,59 juta orang. Adapun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2025 turun ke 4,76 persen, terendah sejak krisis 1998.

5. Capaian perlindungan sosial

(Ilustrasi stimulus ekonomi) IDN Times/Mia Amalia

  • Pemerintah menyediakan kredit berbiaya rendah, Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebanyak 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan terima akses KUR Januari–September 2025. Akses KUR juga diperluas untuk Pekerja Migran dan Kredit Perumahan.

  • Stimulus semester I-2025 senilai Rp61 triliun digelontorkan: Optimalisasi dan penebalan berbagai macam bansos, THR untuk ASN, paket stimulus liburan/transportasi, Bantuan Subsidi Upah (BSU), diskon iuran JKK, diskon tarif listrik.

  • Untuk pertama kali dalam sejarah, ojek online (ojol) menerima Bonus Hari Raya (BHR), dengan anggaran dari masing-masing platform (non-APBN).

  • Program Paket Ekonomi 8+4+5 telah diluncurkan.

"Stimulus ekonomi lanjutan juga akan segera diumumkan Presiden Prabowo," ucap Airlangga.

6. Capaian sektor riil dan penciptaan lapangan kerja

Kemnaker mengingatkan para lulusan baru perguruan tinggi agar segera mendaftar dalam Program Magang Nasional. (dok. Kemnaker)

  • Paket ekonomi 8+4+5 diperkirakan bisa menciptakan lapangan kerja sekitar 4 juta orang

  • Program Magang Lulusan Perguruan Tinggi (PT) bagi 100 ribu lulusan PT atau sekitar 10-11 persen dari fresh graduate dengan uang saku setara Upah Minimum Kabupaten/Kota.

  • Perpanjangan dan perluasan PPh Pasal 21 DTP untuk sektor padat karya dan pariwisata.

"Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Agustus 2025 menjadi capaian tertinggi sejak pandemik COVID-19, dengan jumlah lebih dari 1,5 juta kunjungan," ucap Airlangga.

7. Capaian kerja sama ekonomi internasional

Indonesia - Uni Eropa teken kesepakatan IEU - CEPA. (Dok. Kemenko Perekonomian)

  • Indonesia resmi bergabung ke BRICS, yang membuka dimensi baru kerja sama ekonomi dengan kekuatan emerging markets.

  • Indonesia telah menegosiasikan tarif resiprokal AS dari 32 persen turun menjadi 19 persen, dan dengan Uni Eropa telah menyelesaikan kesepakatan I-EU CEPA yang akan membuka akses pasar lebih luas dan kompetitif ke 27 negara Uni Eropa. Selain itu, Perjanjian Indonesia Canada CEPA yang baru ditandatangani.

  • Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, pemerintah terus mendorong pemanfaatan Local Currency Transcations (LCT). Implementasi LCT mendukung peningkatan efisiensi biaya transaksi, memperlancar perdagangan internasional dan investasi.

"Kerja sama LCT telah diimplementasikan di Malaysia, Thailand, Jepang, Tiongkok, Korea Selatan dan Uni Emirat Arab. Selanjutnya dengan Singapura dan India yang sedang difinalisasi," tutur Airlangga,

  • Neraca dagang Indonesia konsisten surplus selama 64 bulan beruntun. Pada Agustus tercatat sebesar 5,49 miliar dolar AS.

8. Capaian deregulasi, reformasi, dan inovasi

Kendaraan Listrik di Charging Station (Pexels.com/KindelMedia)

  • Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2025 diterbitkan pada 5 Oktober 2025. Melalui beleid tersebut, proses perizinan berusaha semakin cepat, mudah, dan pasti.

  • Pemerintah mendorong investasi strategis melalui penguatan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing nasional. Hilirisasi ini menjadi fondasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV), khususnya industri baterai, sekaligus membuka arah baru menuju pengembangan industri semikonduktor.

  • Untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi jangka pendek, pemerintah memberikan stimulus di kedua sisi supply dan demand. Sisi supply, pemerintah telah menempatkan dana Rp200 triliun di perbankan untuk meningkatkan likuiditas dan menurunkan cost of fund. Sementara di sisi demand, pemerintah mencanangkan program Paket ekonomi 8+4+5 dan stimulus lainnya, diharapkan akan meningkatkan konsumsi.

  • Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam jangka menengah, dengan tiga strategi. Pertama, investasi besar untuk memanfaatkan infrastruktur yang sudah terbangun; kedua, hilirisasi berkelanjutan untuk menciptakan nilai tambah; ketiga, pemberdayaan sektor riil, di mana UMKM digitalisasi, akses pembiayaan dipermudah, pelatihan diperkuat.

  • Di tengah kebijakan pemerintah yang ekspansif, kebijakan fiskal tetap prudent. "Defisit tetap dijaga di bawah 3 persen, dan rasio utang tetap di bawah ambang batas," ucap Airlangga.

Editorial Team