Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah menjelang akhir pekan ditutup menguat di level Rp14.940 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (16/6/2023) pukul 15.30 WIB, rupiah menguat 14 poin atau 0,09 persen dibandingkan penutupan pada perdagangan Kamis (15/6/2023) yang berada di level Rp14.954 per dolar AS.

1. Dolar bangkit usai The Fed beri sinyal masih naikkan suku bunga 2 kali

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dolar AS perlahan bangkit lebih tinggi pada perdagangan Jumat.

"Dolar AS rebound imbas data ekonomi yang lemah, sementara Bank of Japan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sangat rendah," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/6/2023).

Ia mengatakan, dolar menguat karena mendapat dorongan di awal minggu, ketika Federal Reserve AS memperkirakan setidaknya dua kenaikan lagi tahun ini.

"Meskipun dalam rapat FOMC, The Fed menghentikan serangkaian kenaikan suku bunga, karena inflasi terus berada di atas kisaran target bank sentral. Tetapi sejumlah pembacaan ekonomi AS yang lemah, termasuk produksi industri yang melambat dan penjualan ritel yang lesu, menimbulkan pertanyaan tentang seberapa tinggi Fed dapat menaikkan suku bunga," tuturnya.

2. Sentimen positif surplus neraca dagang

Sisi domestik, pelaku pasar merespons positif data Neraca Perdagangan Indonesia pada Mei 2023, tercatat surplus sebesar 0,44 miliar dolar AS. Meski surplus lebih rendah dibandingkan bulan April 3,94 miliar dolar AS.

Menyikapi hal tersebut, Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan ini positif bagi upaya untuk terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

3. Sinergi BI dan pemerintah perlu diperkuat

Ibrahim meminta BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain, guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Lebih lanjut, surplus neraca perdagangan Mei 2023 didorong oleh perdagangan nonmigas, sedangkan neraca perdagangan migas mencatat defisit 1,82 miliar dolar AS.

Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar 2,26 miliar dolar AS, menurun dibandingkan dengan surplus nonmigas bulan sebelumnya sebesar 5,63 miliar dolar AS.

"Hal ini sejalan dengan kenaikan ekspor nonmigas di tengah peningkatan impor nonmigas," tuturnya.

Editorial Team