Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20250923_103555(1).jpg
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung. (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • Pemerintah mendorong kerja sama Pertamina dengan SPBU swasta melalui skema business-to-business (B2B).

  • Pertamina akan memasok base fuel tanpa aditif kepada SPBU swasta.

  • Pengiriman BBM ke SPBU swasta dijadwalkan bertahap, dengan target pengisian dalam tujuh hari.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan alasan impor bahan bakar minyak (BBM) untuk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta dilakukan oleh PT Pertamina (Persero).

Menurut Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, meskipun pemerintah telah menambah kuota impor BBM untuk SPBU swasta sebesar 10 persen pada 2025, total kuota tersebut telah habis digunakan sebelum akhir tahun.

"Kemudian, ya ini kuota yang belum terpakai itu adalah kuota yang ada di Pertamina. Ya ini untuk bisa dimanfaatkan kuota yang ada di Pertamina," katanya saat ditemui di JW Marriott Hotel, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

1. Skema B2B jadi solusi pasokan BBM untuk SPBU swasta

Ilustrasi kesepakatan antara mitra bisnis (pexels.com/ Thirdman)

Sebagai solusi, pemerintah mendorong SPBU swasta untuk bekerja sama dengan Pertamina melalui skema business-to-business (B2B). Dalam skema itu, Pertamina akan memasok base fuel (bahan bakar murni tanpa aditif) kepada SPBU swasta.

"Untuk yang diminta oleh badan usaha ini belum ditambahkan aditif, itu sudah ada kesepakatan juga," ujar Yuliot.

Yuliot menegaskan, kementerian tidak memiliki wewenang langsung dalam negosiasi B2B tersebut. Jika kesepakatan antara Pertamina dan badan usaha swasta tidak tercapai, pemerintah akan melakukan evaluasi.

"Kalau tidak tercapai, ini kita evaluasi itu apa yang menyebabkan tidak tercapai," paparnya.

2. Target 7 hari pengisian BBM di SPBU swasta

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung. (IDN Times/Trio Hamdani)

Proses pengiriman BBM ke SPBU swasta dijadwalkan secara bertahap, dan target pengisian di SPBU swasta ditargetkan selama tujuh hari seiring tercapainya kesepakatan B2B antarbadan usaha.

"Ini arahan dari Menteri ESDM, itu 7 hari itu sudah bisa ini terisi di SPBU swasta," kata Yuliot.

3. Badan usaha BBM swasta sudah sampaikan data

Kapal tanker PT Pertamina International Shipping (PIS). (dok. PIS)

Mengenai volume impor BBM untuk SPBU swasta, Yuliot mengatakan, prosesnya dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan dengan Pertamina.

Saat ini, badan usaha swasta sudah menyampaikan data kebutuhan mereka kepada Pertamina. Namun, dia belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait asal negaranya.

"Itu (badan usaha BBM swasta) sudah menyampaikan data (kebutuhannya) ke Pertamina," ucapnya.

Editorial Team