Dunia perminyakan Indonesia kembali diguncang skandal korupsi. Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Kasus ini terjadi di lingkungan PT Pertamina dan anak perusahaannya dalam periode 2018-2023. Salah satu tersangka yang menarik perhatian publik adalah Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.
Riva Siahaan adalah seorang profesional di industri perminyakan yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Trisakti dengan jurusan Manajemen Ekonomi. Setelah itu, ia melanjutkan studi S2 di Oklahoma City University, Amerika Serikat, dengan fokus pada Business Administration.
Sejak awal kariernya, Riva telah banyak berkiprah di berbagai perusahaan ternama. Pengalaman profesionalnya tidak hanya terbatas di bidang perminyakan, tetapi juga di sektor periklanan. Akhirnya, ia bergabung dengan PT Pertamina (Persero) pada tahun 2008 dan terus berkembang di industri energi.
Perjalanan karier Riva Siahaan di PT Pertamina cukup impresif. Ia memulai sebagai Key Account Officer pada 2008 dan terus menapaki berbagai posisi strategis hingga mencapai puncak kepemimpinan sebagai Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga pada 2023.
Berikut riwayat kariernya:
Sebagai eksekutif di industri energi, Riva Siahaan memiliki kekayaan yang cukup besar. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 31 Maret 2024, total harta kekayaannya mencapai Rp18,9 miliar.
Kekayaan tersebut terdiri dari berbagai aset, seperti properti, kendaraan, dan surat berharga. Berikut rincian kekayaannya:
Kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga telah menjerat tujuh tersangka. Kejaksaan Agung menyatakan korupsi ini menyebabkan kerugian negara hingga Rp193,7 triliun.
Berikut daftar tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina Patra Niaga:
Kasus ini masih dalam tahap penyidikan, dan Kejaksaan Agung terus mengembangkan proses hukum guna mengungkap lebih banyak informasi mengenai dugaan pelanggaran dalam kasus ini. Pertamina sendiri telah menyatakan akan menghormati proses hukum yang berjalan dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam mengungkap kebenaran terkait kasus tersebut.