Strategi "Bakar Uang" e-Wallet, Siapa yang Sebenarnya Diuntungkan?
Sama-sama untung, namun beda cara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perang dagang rupanya tidka hanya berlaku bagi Amerika Serikat dan Tiongkok, pada kenyataannya hampir di seluruh lini bisnis selalu ada perang atau dengan kata lain kompetisi. Bisnis e-Wallet atau dompek elektronik nampaknya sedang naik daun di Indonesia, pasalnya berbagai merk e-Wallet sangat sering melakukan promosi hingga menawarkan imbal balik (cashback) dalam jumlah yang fantastis.
Kehadiran e-Wallet perlu diapresiasi karena kehadirannya dianggap memperlancar proses transaksi antara penjual dan pembeli, namun kini kehadirannya telah merambah ke berbagai sektor, misalnya saja untuk membayar tagihan, membeli pulsa hingga untuk memesan tiket bioskop.
Namun sebenarnya, siapa yang paling diuntungkan dengan kehadirannya?
1. Bagi pihak e-wallet, mereka akan mendapatkan banyak data pengguna
Maraknya merk-merk e-wallet yang muncul di satu sisi juga menjadi ladang baru bagi mereka para penyedia jasa, karena salah satu syarat apabila pengguna ingin menggunakan layanan tersebut harus mendaftar menjadi anggota terlebih dahulu. Tanpa disadari, saat pengguna mendaftarkan dirinya maka seluruh data akan disimpan dan tentu dapat dilihat oleh mereka.
Hal tersebut menjadi suatu keuntungan bagi penyedia layanan, karena di zaman sekarang ini data merupakan komoditas penting bahkan lebih mahal dibandingkan dengan minyak.
Baca Juga: 7 Aplikasi E-Wallet di Indonesia yang Bikin Transaksimu Jadi Mudah
Baca Juga: Saldo Aura Kasih Raib Rp11 Juta, Penting! Cek Aturan BI Soal E-Wallet
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.