TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Decoupage, Cara Perajin di Malang Tambah Nilai Jual Tas Anyaman

Hasil kreasi dongkrak nilai jual hingga tembus pasar ekspor 

Proses penggarapan decoupage di rumah produksi Fianoel. IDN Times/Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Rumah produksi tas dan souvenir Fianoel di Malang punya cara sendiri untuk menaikkan kelas tas anyaman plastik dan pandan. Rumah produksi yang terletak di Jl Joyo Agung, Tlogomas, Lowokwaru, Kota Malang tersebut memberikan sentuhan decoupage. Sentuhan motif dari hasil gunting dan tempel itu pun berhasil memberikan nilai tambah.

Baca Juga: Lika-liku Pedagang Kerajinan Khas di Klungkung, Promo Via TikTok

1. Decoupage mudah diaplikasikan pada kerajinan anyaman

Hiasan decoupage disiapkan terlebih dahulu sebelum ditempelkan. IDN Times/Alfi Ramadana

Karyawan Fianoel, Endang Susiowati menjelaskan bahwa proses pembuatan decoupage tidaklah terlalu sulit. Pertama, siapkan bahan tas anyaman yang masih polos. Lalu siapkan motif decoupage yang ingin ditempelkan ke tas anyaman.

Kemudian motif decoupage tersebut dicetak ke dalam kertas tisu. Setelah itu motif tersebut ditempelkan ke tas anyaman dengan menggunakan lem. Kemudian proses dilanjutkan dengan merapikan motif yang sudah ditempelkan. Lalu berlanjut ke proses pengeringan sebelum masuk proses akhir yakni pernis agar hasil motif bisa lebih cerah dan bagus. 

"Kami di sini membuat decoupage untuk beberapa kerajinan mulau dari tas anyaman plastik, pandan, clutch, pouch, kotak tisu hingga masker," katanya Senin (24/5/2021). 

2. Produksi tidak butuh waktu lama

Proses pengerjaan menghias dengan cara decoupage pada produk kerajinan tas anyaman plastik. IDN Times/Alfi Ramadana

Endang menambahkan, produksi decoupage sendiri tidak memerlukan waktu lama. Apalagi, rumah produksi Fianoel tidak mengolah produk mentah, mereka bekerjasama dengan beberapa pengrajin tas anyaman. Untuk satu hari, Endang menyebut dirinya dan beberapa karyawan lain bisa menghasilkan hingga 100 buah hiasan decoupage. 

"Kalau menghias tas anyaman plastik, clutch, mini pouch itu cukup cepat. Proses yang memerlukan waktu itu untuk anyaman pandan dan kaca karena harus presisi dan dari satu sisi dulu," imbuhnya. 

3. Mendekati lebaran sempat alami lonjakan pesanan

Produk tas dan mini pouch yang sudah selesai dihias dengan cara decoupage. IDN Times/Alfi Ramadana

Polesan sederhana itu pun mampu menaikkan nilai tas anyaman. Endang pun mengakui kerap kewalahan melayani pesanan. Dalam satu hari, transaksi, baik online maupun offline bisa mencapai 50 buah. Ia pun mensyukuri kondisi tersebut.

"Dibanding tahun lalu, peningkatannya lebih dari 100 persen. Tahun lalu itu dapat satu orderan saja sulit, malah banyak liburnya. Tahun ini, kami baru bisa sedikit istirahat setelah lebaran," sambungnya. 

Produk decoupage Fianoel dipasarkan mulai Rp20 ribu untuk jenis kerajinan seperti tas mini atau pouch dan kipas. Sementara produk paling mahal seperti tas tangan tanpa tali atau clutch dibanderol dengan harga Rp250 ribu. 

"Kami menyediakan stok, tetapi costumer juga bisa memesan secara custom. Namun, prosesnya akan berbeda dan butuh waktu ekstra," katanya.

Baca Juga: Ibu-ibu di Banyuwangi Belajar Ubah Sampah Plastik Jadi Kerajinan

Verified Writer

Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya