TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

G20 Seimbangkan Kepentingan, Airlangga: Jangan Ada yang Tertinggal

Ada tiga fokus prioritas G20 untuk pemulihan

Ilustrasi G20 (kemenkeu.go.id)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mendorong anggota G20 bekerja sama untuk menyeimbangkan kepentingan dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Hal itu disampaikannya dalam Dialog Global Governance Group (3G) di Singapura, Selasa (31/5/2022).

Dia mengatakan Presidensi G20 Indonesia 2022 bertujuan untuk memberikan pemulihan ekonomi global yang dimiliki bersama oleh semua.

"Indonesia meminta anggota G20 untuk memperkuat multilateralisme dan membangun kemitraan global yang lebih efektif," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times di Jakarta, Rabu (1/6/2022).

Baca Juga: Apa Pentingnya Sih G20 Buat Millennial dan Gen Z? 

Baca Juga: Indonesia-Inggris Bakal Teken Kerja Sama Investasi di G20 

1. Presidensi G20 Indonesia fokus pada 3 bidang prioritas

upacara pembukaan G20 Indonesia (g20.org)

Airlangga menuturkan Presidensi G20 Indonesia akan fokus pada tiga bidang prioritas global dan nasional untuk mewujudkan pemulihan ekonomi bersama. Fokus tersebut adalah memperkuat arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan mempercepat transisi energi.

"Indonesia terbuka terhadap dukungan mitra untuk menghasilkan proyek percontohan atau mercusuar dan kerja sama ekonomi, terutama di bidang transisi energi, pengembangan skema pembiayaan yang ramah pasar dengan praktik terbaik internasional, serta menyediakan pendanaan," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Sebut G20 Jadi Titik Cerah Pemulihan Ekonomi 

2. Percepatan transisi energi untuk mencapai emisi nol bersih pada pertengahan abad

ilustrasi planet Bumi (freepik.com/rawpixel.com)

Mengenai percepatan transisi energi, Airlangga, terdapat tiga prioritas di bawah G20, yakni mengamankan aksesibilitas energi, meningkatkan teknologi cerdas dan bersih, serta memajukan pembiayaan energi. Prioritas tersebut untuk mencapai emisi nol bersih atau net zero emisison secara global pada pertengahan abad ini.

“Mengingat sektor energi merupakan sumber dari sekitar tiga perempat emisi gas rumah kaca, kerangka kerja G20 untuk memandu transisi negara-negara ekonomi utama menjadi langkah maju yang besar dan penting secara sistemik bagi ekonomi global, termasuk memperkuat koordinasi dan koherensi dengan agenda jalur keuangan G20," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya