TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rilis Logo Baru, ruparupa Mantap di Bisnis Omnichannel Kawan Lama

Ruparupa platform digital untuk ekosistem Kawan Lama Group

Peluncuran omnichannel ruparupa, aplikasi digital Kawan Lama Group, di Living World, Alam Sutera, Rabu (12/4/2023). (IDN Times/Anata)

Jakarta, IDN Times - Platform digital ruparupa, secara resmi memperkenalkan “wajah” barunya pada Rabu (12/4/2023). Inisiatif digital dari Kawan Lama Group tersebut menghadirkannya melalui logo baru. 

Chief Executive Officer (CEO) ruparupa, Teresa Wibowo, menuturkan logo baru dari ruparupa tersebut mempertegas komitmen ruparupa sebagai solusi omnichannel tepercaya, dengan kelengkapan ekosistem serta layanan untuk pengalaman berbelanja yang didambakan pelanggan. 

“Pada kesempatan yang istimewa ini, saya memperkenalkan wajah baru ruparupa kepada rekan media sekalian, yang merepresentasikan harapan kami untuk menjadi brand of choice yang selalu hadir di setiap momen keluarga Indonesia,” kata Teresa di Living World Alam Sutera. 

Teresa mengatakan ruparupa melengkapi ekosistem ritel Kawan Lama Group untuk kenyamanan dan kepraktisan berbelanja. Ruparupa menggabungkan ragam pengalaman ekosistem toko offline mereka seperti ACE, INFORMA, Toys Kingdom, menjadi satu. 

"Karena yang terpenting adalah customer experience. Future of physical store itu ya pasti digital. Kita tidak bisa lepas dari HP, dimanjakan teknologi yang memudahkan hidup. Dengan ruparupa, memudahkan customer untuk menemukan barang kita," paparnya.

Baca Juga: 5 Lowongan Kerja di Kawan Lama Group, Ada Marketing hingga Desainer!

Baca Juga: ACE Hardware di Palembang Indah Mal Diskon Pembelian Alkes 

1. Konsep omnichannel tren diadopsi berbagai bisnis

Peluncuran logo baru ruparupa, aplikasi digital Kawan Lama Group, di Living World, Alam Sutera, Rabu (12/4/2023). (dok. Kawan Lama Group)

Konsep omnichannel saat ini menjadi tren yang diadopsi oleh berbagai bisnis, terlebih bagi bisnis yang mengusung model business-to-customer (B2C). Hal ini seiring kembalinya kiblat kebiasaan belanja konsumen ke toko fisik. 

Menurut data dari studi yang dilakukan Mood Media, perusahaan media experiential terkemuka di dunia, dengan Miya Knights, seorang pakar retail global, di 2022, tiga alasan utama hal itu adalah konsumen dapat memperoleh barang secara langsung, dapat menyentuh barang terlebih dahulu, serta mendapatkan pengalaman berbelanja menyenangkan bersama teman ataupun keluarga.

Studi itu juga menyatakan bahwa 56 persen konsumen cenderung memilih untuk datang ke toko yang memiliki inovasi teknologi untuk kenyamanan berbelanja, seperti penerapan augmented reality (AR) digital self-service, dan checkout melalui aplikasi.

Baca Juga: 2022 Jadi Tahun Kebangkitan Ekonomi, Brand Harus Paham Omnichannel

2. Ruparupa pioneer di omnichannel

Peluncuran logo baru ruparupa, aplikasi digital Kawan Lama Group, di Living World, Alam Sutera, Rabu (12/4/2023). (dok. Kawan Lama Group)

Dia mengatakan temuan-temuan tersebut menjelaskan mengapa konsep omnichannel, yang mengintegrasikan keunggulan berbelanja secara online dan offline, menjadi tren bisnis yang kian diadopsi.

"Yang berhasil menerapkan konsep omnichannel itu bisa dihitung jari, dan kita itu pioneer. Bukan hanya itu, kita juga terbesar yang menghubungkan ratusan toko," kata Teresa. 

Pada kesempatan yang sama, Chief Marketing Officer (CMO) ruparupa Budiono Darmawan, menuturkan, sejak berdiri pada 2016, ruparupa telah melihat konsep omnichannel sebagai masa depan dunia retail.

"Kini, di mana banyak bisnis baru memulai transformasinya menuju omnichannel, ruparupa telah memiliki semua yang diperlukan, baik dari segi sumber daya, expertise, dan inovasi teknologi untuk mengoptimalkan konsep tersebut. Kami juga senantiasa mengembangkan layanan kami dengan tren terkini yang dapat menjawab permintaan pelanggan di masa kini,” ujarnya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya