5 Arahan Presiden Jokowi terkait Pemulihan Ekonomi Nasional
Yuk bersama membangun bangsa dengan #MulaiDariKamu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang tercatat di Indonesia mengalami peningkatan, terutama karena varian Delta dan kini menyusul varian Omicron yang sudah terdeteksi di Malaysia.
Pemerintah terus melakukan berbagai upaya penanganan kasus COVID-19 agar tidak terjadi lonjakan kasus. Tak hanya itu, pemerintah juga mempercepat program vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity karena percaya bahwa vaksinasi memainkan peran sentral dalam menangani COVID-19 dan memulihkan perekonomian nasional.
Dampak ekonomi dari COVID-19 cukup besar. Tindakan karantina dan pembatasan di berbagai sektor telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Akibat permintaan yang rendah dan pemanfaatan alat transportasi yang rendah, situasi ini berdampak pada rendahnya produktivitas, terutama untuk impor dan ekspor. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi.
Di tengah merebaknya wabah COVID-19, pertumbuhan ekonomi global pun mengalami penurunan. Produktivitas tenaga kerja yang rendah juga terjadi di Indonesia. Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, pada Rabu, 17 November 2021, Presiden Jokowi menanggapi proses pemulihan ekonomi nasional dengan menekankan pada lima hal. Apa saja?
1. Percepatan realisasi APBN dan APBD
Dalam sidang kabinet tersebut, Presiden meminta jajarannya untuk waspada terhadap berbagai risiko global yang mungkin akan terjadi di kemudian hari. Perkembangan ekonomi global perlu diperhatikan dengan seksama guna menjaga pertumbuhan ekonomi nasional tetap sesuai dengan rencana yang diharapkan.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyoroti fenomena siklus commodity supercycle. Commodity supercycle sendiri mengacu pada adanya fluktuasi terhadap harga terbesar dengan interval waktu terlama dan berlangsung lebih dari 10 tahun di semua sektor komoditas.
Presiden merasa bahwa fenomena ini juga perlu diwaspadai mengingat komoditas unggulan ekspor Indonesia saat ini sedang melonjak tinggi.
Baca Juga: 6 Upaya yang Bisa Dilakukan untuk Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional
Baca Juga: Pulihkan Perekonomian, 6 Alasan Penting UMKM Butuh Influencer
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.