Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times – Tiongkok menggelar "The 1st China International Import Expo" (CIIE) di National Exhibition and Convention Center, Shanghai pada 5—10 November 2018. Dalam acara itu, Presiden Xi Jinping menyampaikan soal reformasi ekonomi, menyederhanakan perizinan dagang, serta jaminan investasi.
Hal itu diungkap Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita yang ikut hadir dalam pembukan CIIE bersama Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan, seperti dikutip Antara.
Oleh karena itu, Enggar menilai, saat ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke China.
2. CIIE harus dimanfaatkan Indonesia
Event CIIE ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh Indonesia dalam memamerkan potensi produknya yang siap masuk pasar ekspor. Apalagi Indonesia yang sudah siap melakukan ekspor ke China dan negara lain.
"Kalau Indonesia tidak terlibat, mana tahu China dan negara lain potensi produk Indonesia. Oleh sebab itu keikutsertaan Indonesia di CIIE sangat penting dan strategis," kata Enggar.
3. Ada 32 perusahaan Indonesia yang ikut serta CIIE
Dalam CIIE ini, Indonesia menyertakan 32 perusahaan ikut mempromosikan produk mereka, antara lain produk makanan dan minuman, produk kesehatan, sarang burung walet, serta minyak sawit dan turunannya.
Paviliun Indonesia pada CIIE 2018 berdampingan dengan Paviliun China di arena Country Pavillion nomor A-07, Hall 5.2 sebagai Guest Country of Honor yang diinisiasi oleh Pemerintah Tiongkok. Adapun konsep desain Paviliun Indonesia akan bersinergi dan merupakan satu rangkaian dengan kegiatan World Expo 2020 Dubai.
4. Ekspor nonmigas Indonesia ke China terus naik
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor nonmigas Indonesia ke China terus naik dari US$13,26 miliar (2015) menjadi US$15,12 miliar (2016). Sedangkan tahun 2017 naik menjadi US$21,35 miliar.
Sementara impor nonmigas Indonesia dari China juga cenderung meningkat, yaitu dari US$29,22 miliar (2015) menjadi US$30,69 miliar (2016).
5. Neraca perdagangan Indonesia
IDN TIMES/ Cije Khalifatullah Jika dilihat dari neraca perdagangan, Indonesia dalam tiga tahun terakhir (2015-2017) selalu alami defisit yaitu US$15,96 miliar (2015) dari US$15,57 miliar (2016), dan US$14,16 miliar (2017).
Dalam sembilan bulan pertama tahun 2018 (Januari-September), ekspor nonmigas Indonesia ke China sebesar US$18,52 miliar, naik dibanding periode sama tahun sebelumnya US$14,60 miliar. Demikian juga impor nonmigas juga naik menjadi US$32,48 miliar dari US$25,05 miliar, sehingga dalam sembilan bulan pertama 2018 Indonesia defisit US$13,96 miliar.
Baca Juga: Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Millennials, Menurut Bos Astra