Ekonomi Rusia Andalkan China setelah Sanksi dari Barat
Rusia jadi negara yang paling kena sanksi terberat di dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia mengatakan, pada Minggu (13/03/2022), mereka mengandalkan China untuk membantunya memperkuat ketahanan ekonomi dari sanksi negara-negara Barat. Adanya sanksi negara-negara Barat telah membekukan hampir setengah dari cadangan emas dan mata uang asing Negeri Beruang Merah tersebut.
"Kami memiliki sebagian dari cadangan emas dan valuta asing kami dalam mata uang China, dalam yuan. Dan kami melihat tekanan apa yang diberikan oleh negara-negara Barat di China untuk membatasi perdagangan timbal balik dengan China. Tentu saja, ada tekanan untuk membatasi akses. untuk cadangan itu," kata Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov, dilansir Reuters.
Dia menambahkan, "Tetapi saya pikir kemitraan kami dengan China akan tetap memungkinkan kami untuk mempertahankan kerja sama yang telah kami capai, dan tidak hanya mempertahankan, tetapi juga meningkatkannya di lingkungan di mana pasar Barat tutup.
Baca Juga: Rusia-Ukraina Gencatan Senjata Sementara, Menlu China Telepon AS
Baca Juga: China Tegaskan Tidak Akan Beri Sanksi pada Rusia
1. Kerja sama Rusia dan China semakin kuat
Negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada perusahaan, perbankan, hingga elite Rusia sejak invasi dilancarkan ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Komentar Siluanov dalam sebuah wawancara TV menjadi pernyataan paling jelas dari Rusia bahwa pihaknya akan mencari bantuan dari China untuk meminimalisisasi dampak sanksi-sanksi yang telah dijatuhkan banyak negara.
Kedua negara telah mempererat kerja sama dalam beberapa waktu terakhir karena keduanya berada di bawah tekanan besar dari negara-negara Barat atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan sejumlah masalah lainnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping bertemu di Beijing pada 4 Februari 2022 dan mengumumkan sebuah kemitraan strategis. Mereka mengatakan pertemuan tersebut bertujuan untuk melawan pengaruh Amerika Serikat, dilansir International Business Times.
Baca Juga: Tidak Setia Kawan, China Tolak Ekspor Suku Cadang Pesawat ke Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.