TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akhir Juli, Merril Lynch Indonesia Mundur dari Anggota Bursa

Merril diberi kesempatan menjual kursi

IDN Times / Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia akan mengembalikan kursi Anggota Bursa (AB) pada akhir Juli 2019.

"Merrill Lynch sementara menutup operasinya dan akan mengembalikan kursinya pada akkhir bulan ini, Proses audit sudah dilakukan dan tinggal administrasi saja,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa (AB) Bursa Efek Indonesia (BEI), Laksono W Widodo di saat ditemui di Jakarta, Rabu (24/7).

1. Merril diberi kesempatan menjual kursi AB dalam satu tahun ke depan

IDN Times / Auriga Agustina

Laksono menambahkan, Merril akan diberikan kesempatan untuk menjual kursi anggota bursa (AB) kepada pihak lain, dalam jangka waktu satu tahun ke depan. Jika dalam waktu satu tahun, AB dengan kode perdagangan ML ini tidak melakukan transaksi jual-beli, BEI akan melelalang posisi tersebut kepada pihak lain.

"Kalau gak ada pembelinya dalam waktu enam bulan baru kita buy back (beli kembali saham) dengan harga nilai buku," tambahnya.

2. Deutsche Sekuritas juga akan mengembalikan kursi AB

IDN Times / Auriga Agustina

Selanjutnya, ia mengatakan perusahaan sekuritas dengan afiliasi asing yakni Deutsche Sekuritas Indonesia juga akan mengembalikan kursi AB, hanya saja BEI tengah menunggu keputusan manajemen pusat untuk mengembalikan keanggotaannya di BEI.

Menurutnya, langkah Deutsche untuk mengembalikan kursi AB lantaran kebijakan Deutsche pusat yang mundur dari kegiatan equity trading atau efek bersifat utang di seluruh dunia. "Kapan mereka akan menutup,masih mengunggu kantor pusat dulu," tuturnya.

3. Nomura sekuritas tetap aktif sebagai AB

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Sementara, Nomura Sekuritas, kata Laksono, tetap  aktif dengan enam fungsi anbggota Bursa (AB). Hanya saja, perseroan akan merampingkan organisasinya sebagai kebijakan induknya. “Karena perampingan organsasi maka aktifitas perdagangan juga akan berkurang secara nilainya,” jelas dia.

Baca Juga: Sebelum Punya Jutaan Investor, Begini Sejarah Bursa Efek Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya