BI: Cadangan Devisa Tergerus untuk Menstabilkan Rupiah
Cadangan devisa digunakan untuk pembayaran utang jatuh tempo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia mengumumkan cadangan devisa posisi pada akhir Maret sebesar US$121 miliar, turun US$ 9,4 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat US$ 130,4 miliar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, penurunan cadangan devisa karena digunakan untuk pembayaran utang jatuh tempo pemerintah sekitar US$2 miliar, dan sekitar US$7 miliar dolar untuk menstabilkan rupiah.
“Kami gunakan untuk bayar utang jatuh tempo dan melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah khususnya pada minggu kedua dan ketiga (Maret) di mana pada waktu itu terjadi kepanikan global yang kemudian mendorong investor global melepas sahamnya, melepas obligasi," katanya melalui video conference, Selasa (7/4).
Baca Juga: Bank Indonesia Dapat Fasilitas Repo Line dari The Fed US$60 Miliar
1. Cadangan devisa diklaim masih lebih dari cukup
Kendati begitu Perry menegaskan, cadangan devisa Indonesia saat ini masih lebih lebih dari cukup untuk pembayaran utang pemerintah, impor, hingga intervensi untuk menstabilkan nilai tukar.
"Kami informasikan cadangan devisa kita berangsur stabil dan mengalami peningkatan dewasa ini Insya Allah akan mampu stabilisasi nilai rupiah, katanya.
Baca Juga: Virus Corona Bikin Cadangan Devisa RI Terkuras ke Angka US$121 miliar