INDEF: Millennial Terancam Tidak Punya Rumah di Ibu Kota Baru
Harga tanah di Kaltim sudah naik 4 kali lipat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan, rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur, tepatnya ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara, akan mengancam kaum millennials.
Bhima mengatakan, millennials akan terancam tidak bisa memiliki rumah di ibu kota baru, karena harga tanah sudah naik 4 kali lipat. Artinya, pengembang akan menawarkan harga yang lebih tinggi dan tidak dapat dijangkau oleh generasi millennials.
"Harga tanah naik berapa di sana? Coba teman-teman main ke sana, harga tanah naik empat kali lipat, terus properti mau dijual berapa nanti ke kita-kita. Thesis saya, millennials terancam tidak punya rumah di ibu kota baru," kata Bhima saat ditemui di Universitas Pembangunan Nasional, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
Baca Juga: Tol Pertama Ibu Kota Negara Baru Ditargetkan Beroperasi Oktober 2019
1. Hasil riset: 15 persen millennials masih tinggal dengan orang tua
Prediksi Bhima terkait millennials tidak dapat memiliki rumah, diperkuat dari hasil riset yang menyebutkan, 15 persen millennials masih tinggal dengan orang tua karena tidak bisa membeli rumah baru, bahkan untuk menyewa kontrakan pun tidak bisa.
"Nanti millennials disuruh kontrak atau KPR di ibu kota baru dengan harga yang lebih mahal, ini akan menjerat generasi ke depannya untuk tidak bisa punya rumah di ibu kota baru," tuturnya.
Baca Juga: Persiapkan Ibu Kota Baru, Kementerian ESDM Tambah Jaringan Gas