Indonesia Terancam Lebih Parah dari Resesi, Apa Itu Depresi?
Kuartal III Indonesia diproyeksikan masuk resesi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 berada di kisaran 0 persen hingga minus 2 persen. Hal tersebut lantaran ekonomi nasional yang belum solid.
Dia memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun 2020 akan berada di kisaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen. Lantas apakah Indonesia akan resesi sepanjang tahun ini?
Ekonom Indef Bhima Yudhistira pun menilai Indonesia sangat mungkin masuk pada tahap depresi. Apa itu depresi?
Baca Juga: Sibuk Bahas Resesi Ekonomi, Apa sih Artinya?
1. Kuartal tiga pertumbuhan ekonomi lebih parah dari proyeksi Sri Mulyani
Bhima mengatakan bahwa pada kuartal ketiga Indonesia bakal mulai masuk resesi. Dia sepakat dengan prediksi Sri Mulyani bahwa ekonomi bisa minus. Berdasarkan perhitungan Bhima, pertumbuhan ekonomi di kuartal ini bahkan bisa minus 3 hingga minus 5 persen. Angka ini lebih parah dibanding proyeksi Sri Mulyani.
Tidak hanya itu, Bhima mengatakan resesi di Indonesia diprediksi berlangsung hingga 2021. Oleh karena itu dia memperkirakan Indonesia akan mengalami depresi alias resesi yang berlanjut hingga dua tahun atau lebih.
"Seperti depresi 1929-1933," tegas Bhima.
Baca Juga: Luhut Sebut Ada Kemungkinan Indonesia Resesi Bulan Depan