TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadi Bos BUMN, Ahok dan Chandra Dobrakan Erick Thohir Cegah Korupsi

Pengamat nilai keduanya cocok jadi komisaris

(Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Istana Negara) IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times -  Nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama dan mantan Komisioner KPK Chandra Hamzah menjadi sorotan publik beberapa hari terakhir. Ini lantaran Kementerian Badan Usaha akan melibatkan keduanya sebagai petinggi di perusahaan BUMN.

Meski tidak sedikit yang sinis dengan Ahok, namun beberapa pengamat sepakat sifat yang dimiliki Ahok dan Chandra dapat mencegah praktik-praktik tidak sehat, sehingga dapat membasmi korupsi di lingkungan BUMN.

"Karena Ahok adalah sosok yang punya integritas kuat, tegas. Demikian juga Chandra yang punya pengalaman di KPK," kata Direktur Riset Center of Reform on Economics Piter Abdullah, katanya saat di hubungi IDN Times, Jumat (22/11).

Baca Juga: Siapa Chandra Hamzah, Eks Pimpinan KPK yang Diplot Jadi Bos BUMN Bank?

1. Pengalaman keduanya dinilai tepat untuk mengisi posisi komisioner

IDN Times/Dhana Kencana

Ahok disebut akan ditempatkan di sektor energi, sementara mantan Komisioner KPK, Chandra Hamzah akan ditempatkan di sektor perbankan.

Menurut pengamat BUMN sekaligus Kepala Lembaga Manajemen FEB UI Toto Pranoto, Chandra Hamzah merupakan sosok yang tepat mengisi posisi komisaris utama di sektor perbankan.

"Pengalaman Chandra itu di sektor hukum, pernah jadi komisioner KPK , jadi punya background yang cukup apabila ditetapkan sebagai pengawas," tuturnya.

Sementara, pengalaman Ahok dinilainya juga lebih tepat untuk mengisi posisi sebagai komisaris daripada direksi. Namun meski telah terbukti berhasil memimpin lembaga pemerintah, Ahok masih membutuhkan banyak waktu untuk menyesuaikan waktu di korporasi.

"Tantangannya berbeda, apakah Ahok akan sukses memimpin BUMN? Waktu yang akan membuktikan. Paling tidak modal dasar sebagai pemimpin publik pernah dilalui," kata dia.

2. Ini pekerjaan rumah di sektor perbankan dan energi

IDN Times / Istimewa

Kata Toto, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus menjadi fokus Ahok dan Chandra. Untuk Chandra di antaranya, harus fokus pada aspek pengawasan Non Perfoming Loan (NPL) agar tidak tumbuh besar.

"Serta monitoring terhadap efisiensi perbankan yang ditunjukkan oleh rasio Net Interest Margin. Bank Himpunan Bank Milik Negara termasuk yang paling tinggi NIM-nya di perbankan ASEAN . Khawatirnya mereka tidak akan dapat bersaing dengan kompetitor, ucapnya.

Kemudian Ahok, disarankan agar fokus terhadap target-target yang harus dikejar sektor energi. Misalnya, jika ditempatkan di PLN, target program listrik 35.000 MW diharapkan dapat segera selesai. "Itu kan target sudah cukup lama ya," tuturnya.

Baca Juga: Setelah Ahok, Mantan Petingi KPK Chandra Hamzah Dipanggil Erick Thohir

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya