Jokowi Buka Opsi Gabungkan BUMN Penerbangan dan Pariwisata, Setuju?
Jokowi ingin pondasi ekonomi di sektor pariwisata kokoh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo berencana menggabungkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penerbangan dengan BUMN pariwisata. Hal itu lantaran pandemik COVID-19 telah memukul sektor pariwasata dan penerbangan. Menurut dia, pandemik virus corona menjadi momentum yang tepat untuk memperbaiki tata kelola aviasi dengan pariwisata.
"Ini justru menjadi momentum kita untuk konsolidasi, momentum kita untuk transformasi di bidang pariwisata, dan juga di bidang penerbangan melalui penataan yang lebih baik mengenai rute penerbangan, penentuan hub, penentuan super hub, kemungkinan penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata, sehingga arahnya menjadi semakin kelihatan," kata Jokowi, Kamis (6/8/2020).
Baca Juga: Jokowi Diminta Evaluasi Bawahannya yang Terlibat Kasus Joko Tjandra
1. Pondasi ekonomi di sektor pariwisata diharapkan semakin kokoh di tengah pandemik
Jokowi mengatakan, dengan adanya penggabungan ini diharapkan pondasi ekonomi di sektor pariwisata dan transportasi kokoh dan baik, serta bisa berlari lebih cepat di tengah pandemik. Perlu diketahui bahwa sektor pariwisata dan penerbangan terkontraksi dalam, pada kuartal kedua tahun ini.
"Angka yang saya peroleh, kuartal kedua 2020 wisatawan mancagenara yang datang ke Indonesia 482 ribu, dan ini turun 81 persen untuk cuartal to cuartal, dan turun 87 persen untuk year on year. Turunnya terkontraksi sangat dalam," ujar presiden.
Baca Juga: Jokowi Heran Ada 30 Bandara Internasional di Indonesia, Kok Bisa?