TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jurus Garuda Indonesia agar Tak Ada Penyalahgunaan Atasan dan Bawahan 

Ada tudingan pelecehan terhadap pramugari dari bos Garuda

IDN Times / Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra berjanji akan mendukung penerapan good corporate governanve (GCG). Untuk itu pihaknya bakal membentuk pakta integritas. Pakta integritas tersebut, kata Irfan, akan mengatur penyalahgunaan wewenang atasan terhadap bawahan.

"Kita sudah diskusi akan susun pakta integritas untuk mengatur hal-hal yang berhubungan dengan GCG. Gini kita baru dua hari masih level diskusi, tapi kita sudah sepakat tadi malam kita akan start pakta integritas," katanya di Kementerian BUMN, Jumat (24/1).

Sejak dipecatnya Ari Ashkara dari posisi dirut, berbagai skandal Garuda Indonesia muncul ke permukaan. Sejumlah pihak menuding ada praktek pelecehan yang dilakukan atasan terhadap bawahan. Salah satu yang mencuat adalah isu soal pelecehan terhadap para pramugari.

Baca Juga: Tak Terima Disebut Gundik, Pramugari Garuda Laporkan Akun @digeeembok

1. Pakta integritas untuk mencegah penyalahgunaan wewenang atasan terhadap bawahan

Ikagi Garuda Indonesia sambangi Kementerian BUMN (IDN Times/Auriga Agustina)

Dia pun menyebut pakta integritas ini akan digunakan untuk mengatasi permasalahan antara direksi dan karyawan yang selama ini terjadi.

"Pakta integritas, antar kita direksi dan karyawan salah satu yg kita sempat sebutkan adalah penyelahgunaan wewenang atasan terhadap bawahan. Kita tidak akan masuk ke ranah pribadi," lanjutnya.

2. Irfan berharap poin-poin pakta integritas dapat didetailkan pekan depan

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Irfan belum membeberkan secara jelas poin-poin apa saja yang ada di pakta integritas tersebut. "Mudah-mudahan awal minggu depan bisa kita detailkan item-item di sananya.

Dia pun menekankan komitmen direksi baru Garuda untuk menghapuskan berbagai hal penyalahgunaan wewenang dari atasan terhadap bawahan yang disebutnya "tak termaafkan." 

"Dalam seluruh pakta apapun itu saya mau menekankan dua hal. Pertama, we all committed (kami berkomitmen). Kedua, kita sepakat memberi contoh. Kita akan mengatakan bahwa ini tidak termaafkan," ujarnya.

Sebelumnya, sempat muncul tudingan adanya praktik prostitusi yang terjadi di dalam tubuh Garuda Indonesia. Skandal tersebut menyeret beberapa mantan direksi dan petinggi di Garuda Indonesia.

Baca Juga: Segera Jatuh Tempo, Utang Rp7 T Garuda Bakal Dibayar dengan Utang Baru

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya