TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kamis Pagi IHSG Melaju ke Zona Hijau, Hampir Menembus 5.000

IHSG menguat 23,67 poin

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat 23,67 poin atau 0,48 persen ke posisi 4.964, pada perdagangan Kamis, (4/6).

Sementara saham-saham LQ45 bergerak naik 7,1 poin atau 0,92 persen menjadi 777,76.

Dari pantauan pada pukul 09.15 WIB IHSG masih menguat 48,947 poin atau 0,99 persen ke level 4.989.

Baca Juga: Daftar Saham-saham yang Bisa Diburu selama Ramadan

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, adanya indikasi perbaikan ekonomi di AS mendorong kenaikan tajam kembali DJIA (Dow Jones Industrial Average). Hal ini berpotensi menjadi sentimen positif pendorong penguatan kembali IHSG menuju level 5.000 dalam perdagangan Kamis ini, di tengah terus bertambahnya jumlah korban COVID-19 yang positif dan meninggal, apalagi jika PSBB direlaksasi.

"IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya, di tengah investor asing semakin besar membukukan net buy kemarin, net buy asing sekitar Rp1,51 triliun serta secara valuasi masih cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli," kata Edwin melalui keterangannya.

1. IHSG didorong penguatan bursa saham Amerika Serikat

Ilustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

2. Bursa Wall Street ditutup menguat

Ilustrasi (IDN Times/Mia Amalia)

Adapun, bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup 26,269.89 atau menguat 2.05 persen, NASDAQ ditutup 9,682.91 atau menguat 0.78 persen, S&P 500 ditutup 3,122.87 atau menguatv1.36 persen.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, bursa saham AS ditutup menguat meskipun kericuhan masih tetap terjadi di dalam AS. Investor masih berharap pada pertumbuhan ekonomi setelah karantina di AS mulai dibuka. Selain itu, senat AS telah memberikan rancangan undang-undang ke Presiden Trump terkait pemberian stimulus kepada bisnis kecil di Amerika Serikat sebesar US$2 triliun dengan aturan 60 persen dana digunakan untuk memberikan gaji selama 6 bulan ke depan.

"Bursa Asia terlihat optimistis pada perbaikan ekonomi setelah beberapa negara lain mulai membuka kembali kegiatan ekonominya. Namun risiko geopolitik masih tetap membayangi, di mana hubungan AS-Tiongkok makin memanas," ucapnya.

Baca Juga: Virus Corona Masih Menghantui IHSG, Saham-saham Ini Bisa Dikoleksi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya