TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasar Modal Belum Sepenuhnya Pulih, OJK: Sentimen Positif Mulai Ada

IHSG begerak volatil

Ilustrasi penurunan nilai (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan kondisi pasar saham saat ini belum sepenuhnya pulih. Hal ini bisa dilihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Selasa (4/8/2020) berada di posisi 5.039,47, naik 30,17 poin dari posisi sebelumnya yaitu 5.006,49.

"Turun cukup drastis dalam sehari, kemarin jadi 5.006 itu karenanya ada rilis deflasi dan wait and see atas data PDB Indonesia di kuartal 2," kata Wimboh melalui diskusi virtual, Selasa (4/8/2020).

1. Masih terjadi ketidakpastian di kuartal II

Ketua OJK Wimboh Santoso (Tangkap Layar OJK)

Wimboh menuturkan saat ini vaksin COVID-19 masih dalam proses pengetesan sehingga masih ada ketidakpastian di kuartal II. Investor juga masih mencermati pertumbuhan ekonomi kuartal II banyak negara yang mengalami resesi.

Wimboh berharap pada akhir tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia akan positif, sebab pemerintah mulai melakukan pembukaan pembatasan sosial di berbagai wilayah. Hal itu, dia harapkan pada Juli hingga September memberi dampak baik bagi perekonomian.

2. Berikut langkah OJK agar volatilitas pasar tidak terlalu ekstrem

Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk menjaga volatilitas agar tidak terlalu ekstrem, OJK menerapkan beberapa paket kebijakan, mulai dari pelarangan transaksi short selling, buy back saham tanpa RUPS, hingga trading halt untuk penurunan 5 persen dan melakukan perpendekan jam perdagangan efek.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menambahkan, pihaknya akan fokus memantau perkembangan penanganan COVID-19 karena sentimen positif akan terbentuk seiring meredanya pandemi dengan ditemukannya vaksin.

"Kita masih memantau dan memonitor kebijakan pasar modal, kebijakan masih tetap seperti itu karena kita memantau pasarnya. Jadi kita fokus ke monitoring, penanganan kasus COVID-19 di Indonesia. Kita mencermati perkembangan COVID-19 dulu," ujar Hoesen.

Baca Juga: Dibuka Menguat, Tapi Siap-siap IHSG Berpotensi Melemah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya